Kukang Jawa Dilestarikan Lewat Program Biodiversity di Hutan Karacak Garut

Kukang jawa yang merupakan satwa endemik dilestarikan di Hutan Karacak, Kabupaten Garut, Jawa Barat, melalui program biodiversity.

Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Giri
Tribun Jabar/Sidqi Al Ghifari
TANAM POHON - Wakil Bupati Garut, Putri Karlina (kanan), bersiap menanam pohon di Hutan Karacak Valley, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Hutan ini menjadi lokasi pelestarian kukang jawa dalam program biodiversity. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari

TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Kukang jawa yang merupakan satwa endemik dilestarikan di Hutan Karacak, Kabupaten Garut, Jawa Barat, melalui program biodiversity.

Biodiversity atau keanekaragaman hayati adalah keragaman seluruh bentuk kehidupan di bumi, mencakup variasi spesies makhluk hidup (tumbuhan, hewan, mikroba), keragaman genetik dalam setiap spesies, dan keragaman ekosistem (darat, air, udara) tempat mereka tinggal.

Konsep ini penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem, mendukung sumber daya alam, dan memberikan manfaat bagi manusia. 

Program ini merupakan bagian dari inisiatif pelestarian lingkungan oleh Pemda Garut dan swasta dalam pengembangan ekonomi.

Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, mengatakan, pentingnya menjaga habitat kukang jawa di Hutan Karacak.

Baca juga: Terseret Ombak Pantai Madasari, Pria Asal Garut Ditemukan Selamat Setelah 3 Hari Hilang

"Kukang termasuk binatang yang hampir punah. Strategi ini dibantu oleh masyarakat. Kita edukasi masyarakat supaya kita jaga," ujar Syakur kepada Tribunjabar.id seusai peresmian di Hutan Karacak, Jumat (19/9/2025).

Ia menuturkan, kukang jawa merupakan satwa nokturnal atau aktif pada malam hari dan tidur pada siang hari yang habitat aslinya berada di hutan Garut

Dengan program biodiversity yang berkolaborasi dengan perusahaan swasta, kata Syakur, pihaknya bisa lebih fokus menjaga kawasan tersebut tetap seimbang.

"Ini warisan pendahulu kita, mari kita jaga mari kita lestarikan untuk jaga keseimbangannya. Terima kasih FIF Grup yang telah berkolaborasi dengan kami soal ini," ucapnya.

Baca juga: Kukang Gemar di Pohon Bambu, BKSDA Lepaskan Kukang yang Masuk Rumah Warga ke Cagar Alam Pangandaran

Direktur FIF, Esther Sri Harjati, menyebut, pelestarian kukang tidak bisa dipisahkan dengan pengelolaan hutan.

Pengelolaannya itu dilakukan dengan teknik agroforestri yang memadukan tanaman kehutanan, tanaman endemik, dan tanaman produktif seperti kopi, alpukat, hingga durian.

"Hutan Karacak dan program biodiversity yang berjalan di dalamnya menjadi bukti komitmen kami menghadirkan dampak positif bagi lingkungan," ucapnya.

Ia menuturkan, pengelolaan Hutan Karacak tidak hanya berfokus pada konservasi, tetapi juga pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

"Pendekatan ini diharapkan dapat mengurangi risiko erosi dan banjir sekaligus membuka peluang penghasilan baru bagi masyarakat sekitar," ucapnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved