SMAN 1 Jatinangor Sumedang Tak Pernah Tahan Ijazah, Tapi Ada Puluhan yang Belum Diambil

Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - SMA Negeri 1 Jatinangor, Kabupaten Sumedang, tidak pernah menahan ijazah siswa-siswinya yang lulus. Namun, tetap saja ada ijazah yang belum diambil karena belum melakukan pembubuhan sidik jari. 

Sekolah ini selalu membebaskan pengambilan ijazah siswa-siswanya, jauh sebelum adanya pembahasan tentang penahanan ijazah oleh Gubernur Jabar terpilih, Dedi Mulyadi.

"Sudah sejak lama kami gratiskan (pengambilan ijazah). Kebetulan sekarang ini ada aturan dari Gubernur, jadi serasa pas," kata Wakil Kepala SMAN 1 Jatinangor, Asep Suhayat, Kamis (13/2/2025) petang. 

Asep menjelaskan, dulu, ketika di sekolah masih ada komite pun tidak ada istilah penahanan ijazah di SMAN 1 Jatinangor. 

Baca juga: Ijazah Adis Ditahan Sejak 2019 oleh SMK PGRI Jatinangor Sumedang, Akibat Tak Mampu Bayar Tunggakan

"Tidak ada yang ditahan, semuanya sudah dikasihkan. Tidak ada tunggakan-tunggakan. Waktu masih ada komite, ijazah mah tidak ada yang ditahan," kata Asep. 

Asep mengakui, ada 46 ijazah yang belum diambil alumni sekolah tersebut.

Jumlah itu adalah akumulasi dari sejak SMAN 1 Jatinangor berdiri dan beroperasi pada 5 Oktober 1994.  

"Biasanya yang ditahan yang belum cek jari. Tapi sudah berangsur diambilin oleh para siswa (alumni). Sebelum ada kebijakan juga sudah dibebaskan begitu saja," katanya. 

Baca juga: Soal Instruksi Penyerahan Ijazah, Sekolah Swasta Cirebon: Bukan Menolak, Tapi Bagaimana Solusinya?

Asep mengatakan, alumni yang mau mengambil ijazah tinggal datang saja ke SMAN 1 Jatinangor pada jam-jam operasional sekolah. 

"Tinggal ke TU saja, bilang mau ambil ijazah," katanya. (*)