Keracunan MBG di Sumedang

UPDATE: Korban Keracunan MBG di Sumedang Berjejer di Selasar Puskesmas, SPPG Ujungjaya Disetop

Sebagian besar korban mengeluhkan pusing, mual, muntah, dan sesak napas.

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Ravianto
Istimewa/ Kabag Humas Pemkab Sumedang, Wudan Lukmanul Hakim
KERACUNAN - Puluhan pelajar di Kecamatan Ujungjya, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat keracunan seusai menyantap makanan bergizi gratis (MBG), Kamis (25/9/2025). Para korban dirawat di selasar Puskesmas karena ruangan tidak cukup. 

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Ratusan siswa di Kabupaten Sumedang mengalami keracunan massal setelah menyantap menu dari program Makanan Bergizi Gratis (MBG) pada Kamis (25/9/2025). 

Tercatat, total korban mencapai 105 siswa dari tiga sekolah setingkat SMA.

Menyikapi kejadian ini, Ketua DPRD Sumedang, Sidik Jafar, menyatakan keprihatinannya dan mendesak adanya perombakan kuota dapur penyedia makanan.

Sikap Pemerintah: Biaya Ditanggung dan Dapur Disetop

Sementara itu, Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir, langsung mengunjungi para korban yang dirawat pada Kamis (25/9/2025) malam.

Bupati Dony memastikan seluruh biaya pengobatan korban ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah.

Baca juga: Jeje Tutup 3 SPPG Penyebab Keracunan di Bandung Barat, Pastikan Program MBG Terus Berjalan

Data terakhir per pukul 22.00 WIB mencatat 105 siswa menjadi korban keracunan dari SMK Win Ujungjaya, SMK Rimba Bahari Situraja, dan SMA 1 Tomo.

Sebagian besar korban mengeluhkan pusing, mual, muntah, dan sesak napas.

Sebagai langkah cepat, Bupati Dony langsung menghentikan sementara operasional dapur SPPG Ujungjaya.

KERACUNAN - Puluhan pelajar di Kecamatan Ujungjya, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat keracunan seusai menyantap makanan bergizi gratis (MBG), Kamis (25/9/2025).
KERACUNAN - Puluhan pelajar di Kecamatan Ujungjya, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat keracunan seusai menyantap makanan bergizi gratis (MBG), Kamis (25/9/2025). (Istimewa/ Kabag Humas Pemkab Sumedang, Wudan Lukmanul Hakim)

"Kami evaluasi, SPPG yang di Ujungjaya disetop dulu," tegasnya.

Bupati Dony juga memastikan Puskesmas di Ujungjaya, Tomo, Cisitu, dan Cimalaka tetap siaga dengan pelayanan prima, ketersediaan tenaga medis, obat, dan ambulans, meskipun ia mengakui keterbatasan ruangan di Puskesmas membuat beberapa pasien terpaksa dirawat di selasar.

Pihaknya berjanji akan segera mengundang seluruh SPPG untuk membahas evaluasi mendalam.(*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved