Wabup Fajar Aldila Lepas Ekspor Jaring Sabut Kelapa Kreasi Warga Binaan Lapas Kelas II B Sumedang

Jaring sabut kelapa, biasa juga disebut coor net hasil kreasi warga binaan Lapas Kelas II B Sumedang diekspor

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Siti Fatimah
Dok Humas Pemkab Sumedang
EKSPOR PERDANA - Wakil Bupati Sumedang M. Fajar Aldila melepas ekspor perdana coir net atau Jaring sabut kelapa hasil kreasi warga binaan Lapas Kelas II B Sumedang , Kamis (18/9/2025). 

Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Jaring sabut kelapa, biasa juga disebut coir net hasil kreasi warga binaan Lapas Kelas II B Sumedang akhirnya diekspor. Kerja keras ini akan membuahkan hasil bagi warga binaan itu sendiri. 

Wakil Bupati Sumedang M. Fajar Aldila melepas ekspor perdana coir net tersebut Kamis (18/9/2025).

Menurutnnya, jaring sabut kelapa tersebut bukan merupakan simbol dari kebangkitan, semangat, dan harapan.

"Bahwa dari balik tembok ini, warga binaan masih bisa menghasilkan karya yang bernilai, bahkan hingga menembus pasar ekspor," ujar Wabup Fajar.

Membuat jaring sabut kelapa merupakan program pembinaan kemandirian bagi warga binaan Lapas Kelas II B Sumedang.

Program tersebut dirancang untuk memberikan bekal keterampilan kerja, membuka lapangan usaha serta menumbuhkan rasa percaya diri bagi warga binaan kemasyarakatan agar siap kembali turun ke masyarakat setelah menjalani masa hukuman. 

Kegiatan tersebut juga dilaksanakan secara terarah dan berkesinambungan dengan dukungan kebijakan yang menekankan pentingnya rehabilitasi dan integrasi sosial melalui pembinaan kepribadian dan kemandirian.

Menurut Wabup Fajar, hal tersebut merupakan bukti nyata pembinaan yang berbasis keterampilan dan wirausaha mampu membuka jalan untuk masa depan yang lebih baik. 

"Ini mendukung ekonomi hijau dan ekonomi silkular karena menggunakan bahan baku alami dan ramah lingkungan," ujarnya.

Adanya program pembinaan kemandirian, warga binaan tidak hanya dipandang sebagai individu yang sedang menjalani pidana, tetapi sebagai bagian dari masyarakat yang memiliki potensi untuk berkontribusi dalam pembangunan.

"Melalui pelatihan dan pendampingan ini, warga binaan mampu menghasilkan produk yang memiliki nilai ekonomi yang mampu bersaing di pasar global, serta menjadi salah satu bentuk nyata kontribusi pemasyarakatan terhadap pembangunan bangsa," katanya. 

Dengan demikian, kata Wabup Fajar,  pembinaan kemandirian tidak hanya berfungsi sebagai proses rehabilitasi sosial, tapi juga sebagai instrumen nyata dalam mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat.

"Saya percaya, kegiatan seperti ini akan memberi dampak besar, bukan hanya untuk para warga binaan, tetapi juga bagi perekonomian lokal Sumedang. Semoga ini menjadi langkah awal menuju lebih banyaknya produk lokal yang bisa kita banggakan di pasar internasional," kata Wabup Fajar.

Kepala Lapas II B Sumedang Ratri Handoyo Eko Saputro menyebutkan, upaya pembinaan kemandirian tersebut sejalan dengan arah pembangunan nasional yang tercermin dengan asta cita Presiden khususnya dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia, penguatan ekonomi yang inklusif serta reformasi birokrasi yang mendorong pelayanan publik yang lebih humanis.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved