Buns Ceramics: dari Gubuk di Gang Babakan Asih Bandung, hingga Usaha Pottery yang Menarik Perhatian
Kini, pasutri di Bandung terus mengembangkan Buns Ceramics, yang bukan hanya sekadar usaha pembuatan keramik, tapi juga sebuah wadah untuk berbagi ilm
Penulis: Nappisah | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nappisah
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Di sebuah gang kecil yang terletak di Babakan Asih Dalam, Bojongloa Kaler, Kota Bandung, ada sebuah usaha yang dimulai dari ketertarikan sederhana dari pasangan suami-istri, Rivan dan istrinya.
Mereka tak sengaja terjerumus ke dalam dunia keramik atau pottery yang kini menjadi salah satu usaha yang menarik perhatian banyak orang.
Mulanya pada tahun 2022, pasca-pandemi Covid-19, saat mereka merasa bingung mengisi waktu di rumah.
Istrinya yang sedang hamil menginginkan gelas-gelas lucu sebagai bentuk "ngidam" yang tak mudah ditemukan di pasaran.
Baca juga: Ribuan Keramik Asal Plered Purwakarta Sukses Diekspor hingga ke Benua Amerika dan Eropa
Namun, harga barang-barang itu cukup mahal dan langka, terutama yang berasal dari luar negeri. Keinginan itu akhirnya membawa mereka untuk mencoba membuat keramik sendiri.
Awalnya, Rivan dan istrinya hanya mencoba-coba di rumah, tanpa niat untuk membuka usaha.
Mereka pun mencari informasi dan mendapatkan bantuan dari seorang teman yang mengajarkan mereka teknik-teknik dasar pottery di Jogja, serta belajar dari CH Pottery yang ada di Dipatiukur, Kota Bandung.
"Dulu kami nggak pernah terpikir untuk buka usaha, kita cuma bikin untuk diri sendiri," kata Rivan, saat ditemui Tribunjabar.id, Sabtu (8/2/2025).
Namun, tanpa mereka duga, minat dari luar yang ingin mencoba dan belajar membuat keramik semakin tinggi.
Seiring berjalannya waktu, mereka memutuskan untuk mengubah hobi itu menjadi sebuah usaha yang lebih serius.
Mereka memanfaatkan lapang kosong yang ada di sekitar rumah mereka, yang sebelumnya digunakan sebagai tempat pembuangan sampah.
Rivan bersama istrinya bekerja keras membersihkan area tersebut hingga 1.000 karung sampah dibersihkan sebelum akhirnya mereka membangun sebuah saung kecil sebagai tempat studio pembuatan keramik.
"Bukan tempat pembuangan sampah, tapi memang lahan kosong yang sering jadi tempat buang sampah. Kami membersihkannya, ngobrol dengan pemilik tanah, dan akhirnya mengubahnya menjadi studio kecil ini," ujar Rivan.
Memulai usaha dari gang yang sempit, mereka sempat ragu apakah bisa sukses dengan lokasi yang terbatas.
Kebakaran di Antapani Bandung Ludeskan Bengkel, Toko Mebeul, dan 21 Mobil, 8 Pegawai Dievakuasi |
![]() |
---|
Kementerian Agama Kota Bandung Kolaborasi dengan Wakaf Salman dalam Program Wakaf Calon Pengantin |
![]() |
---|
Detik-detik Kebakaran Hanguskan Puluhan Mobil di Antapani Bandung, Warga Dengar Ledakan |
![]() |
---|
Kebakaran di Bengkel Mobil Balap Antapani, Ini Detik-detik Kebakaran Menurut Pekerja |
![]() |
---|
Puluhan Mobil di Bengkel Kawasan Antapani Ludes Terbakar, Pemadaman Butuh Waktu 2 Jam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.