Pendaki ke Gunung Ciremai Harus Patuhi Aturan yang Telah Ditentukan, di Antaranya Tak Boleh Tektok
Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC) mengingatkan para pendaki untuk selalu mematuhi aturan saat mendaki Gunung Ciremai.
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Januar Pribadi Hamel
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA - Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC) mengingatkan para pendaki untuk selalu mematuhi aturan saat mendaki Gunung Ciremai.
Kepala Seksi Pengelolaan TNGC Wilayah II Majalengka, Jaja Suharja Senjaya, mengatakan, sebelum mendaki para pendaki harus membooking secara online di laman www.bookingciremai.menlhk.go.id.
Menurut dia, saat tiba di basecamp juga harus melakukan registrasi ulang untuk menjalani pemeriksaan kesehatan sebelum memulai pendakian Gunung Ciremai.
Baca juga: Sudah Dibuka Lagi, Gunung Ciremai Siap Sambut Pendaki di Momen Libur Akhir Tahun
"Di basecamp itu termasuk pembayaran jasa pelayanan, safety talk, dan pemeriksaan perlengkapan," ujar Jaja Suharja Senjaya kepada Tribuncirebon.com, Jumat (6/12/2024).
Ia mengatakan, aturan yang harus dipatuhi ialah pendakian dilaksanakan selama dua hari satu malam, tidak diperbolehkan naik dan turun sekaligus atau tektok sampai ada pemberitahuan lebih lanjut.
Selain itu, para pendaki juga diharuskan berkemah pada transit camp yang ditentukan, hingga membawa perlengkapan pribadi maupun grup sesuai yang sudah ditentukan.
"Kami mengingatkan para pendaki tidak melakukan hal-hal yang dilarang selama pendakian, dan selalu mengutamakan keselamatan, keamanan, ketertiban serta kebersihan," kata Jaja Suharja Senjaya.
Baca juga: Populasi Elang Jawa di Gunung Ciremai Meningkat, TNGC: Beberapa Sarang Bergeser akibat Ulah Manusia
Jaja menyampaikan, saat ini kondisi jalur pendakian Gunung Ciremai yang sempat ditutup sementara telah dibuka kembali, dan siap menyambut para pendaki pada momen libur akhir tahun.
Pihaknya memastikan, para pendaki dapat menyusuri seluruh jalur pendakian untuk mencapai puncak Gunung Ciremai termasuk dua jalur yang berada di wilayah Kabupaten Majalengka.
Di antaranya, jalur Apuy yang berada di wilayah Kecamatan Argapura, dan jalur Trisakti Sadarehe di Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka.
"Kemarin, BTNGC menutup sementara jalur pendakian selama hampir satu bulan untuk pemulihan ekosistem dan menyiapkan sarana prasarana lainnya," ujar Jaja Suharja Senjaya. (*)
Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.
IKUTI CHANNEL WhatsApp TribunJabar.id untuk mendapatkan berita-berita terkini via WA: KLIK DI SINI
| Korban Kecelakaan Maut Cae Sumedang Ternyata Rombongan Asal Majalengka, Pulang Ziarah dari Tasik |
|
|---|
| Warga Majalengka, Urus SKCK Kini Bisa Online, Cukup Unggah Dokumen lewat Aplikasi Ini |
|
|---|
| Fakta Lengkap Penemuan Mayat di Puncak Gunung Ciremai: dari Ditemukan sampai Penyebab Tewas |
|
|---|
| Kisah Pilu UR: Duda yang Hilang 3 Minggu lalu Ditemukan Tak Bernyawa di Puncak Gunung Ciremai |
|
|---|
| Terungkap Sudah Siapa Sosok Jenazah di Puncak Gunung Ciremai, Teridentifikasi dari Sidik Jari |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Pemandangan-Gunung-Ciremai-dari-Lapangan-GGM-111.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.