Guru Tampar Siswa di Tasik

Fakta-Fakta Kasus Guru Tampar Siswa di Tasikmalaya, Sudah 3 Kali Minta Maaf, Siswa Trauma Sekolah

Guru olahraga menampar siswa kelas 1 SDN Cipakat dengan alasan khilaf. Sementara, siswa kini trauma hingga enggan sekolah dan gemetar saat bertemu.

Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
Wikimedia Commons/Errizdwi
Ilustrasi kekerasan di sekolah dasar. 

TRIBUNJABAR.ID - Kasus guru menampar siswa di SDN Cipakat, Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, menjadi sorotan publik.

Kasus dugaan kekerasan di lingkungan pendidikan ini melibatkan guru olahraga bernama Eman kepada siswa kelas 1 saat jam pelajaran berlangsung, Selasa (29/10/2024).

Orang tua korban pun melaporkan kasus ini ke Polres Tasikmalaya dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Tasikmalaya.

Berikut Tribunjabar.id rangkum fakta-fakta kasus guru menampar siswa di Tasikmalaya.

1. Berawal dari Pertengkaran

Ibu korban, Lina menjelaskan kronologi bermula ketika anaknya itu sedang melakukan kegiatan belajar mata pelajaran pendidikan jasmani atau olahraga.

Kemudian, korban bertengkar dengan salah satu temannya sampai menangis.

Lalu, guru olahraga itu pun mendatangi korban dan langsung menampar korban tanpa menanyakan apa yang sebenarnya terjadi.

Baca juga: Polres Tasikmalaya Sedang Proses Laporan Kekerasan Guru pada Siswa SD, Ibu Korban Bilang Begini

"Saat itu anak saya disuruh berdiri dan langsung ditampar kiri kanan, sama si guru penjaskes tanpa klarifikasi apapun," jelas Lina, Jumat (8/11/2024).

Menurut Lina, guru olahraga tersebut seharusnya bisa menanyakan terlebih dulu alasan kedua siswa bertengkar, lalu memberikan peringatan alih-alih kekerasan fisik.

"Tanpa ditanya apapun, padahal enggak harus main tangan cukup dilihatin saja sudah cukup," ungkap Lina.

2. Pihak Sekolah Tidak Tahu

Adanya tindakan kekerasan di lingkungan pendidikan ini ternyata tidak diketahui oleh pihak sekolah.

Kepala SDN Cipakat Aam menerangkan, pihaknya baru tahu peristiwa itu terjadi setelah orang tua korban mendatangi sekolah.

"Kita tahu ada kejadian pada saat orang tuanya meminta klarifikasi datang ke sekolah sesudah kejadian, dan kami langsung menemui bersama pak Eman," kata Aam, Jumat (8/11/2024).

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved