Pesan Terselubung Pembunuh Mayat Tanpa Kepala di Jakarta, Marah Luar Biasa atau Gangguan Mental?

Ada dugaan pelaku adalah orang dekat korban mengingat caranya yang sadis yakni bak mempersiapkan pembunuhan

|
Editor: Ravianto
kolase Tribun Jakarta
Pesan terselubung pembunuh Sinta Handiyana yang mayatnya ditemukan tanpa kepala di Muara Baru, Jakarta, Selasa (29/10/2024) 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Kasus pembunuhan disertai mutilasi yang mayatnya ditemukan di Muara Baru, Jakarta, Selasa (29/10/2024) menguak pesan terselubung pelaku.

Identitas mayat itu sendiri sudah diketahui setelah polisi menemukan potongan kepala korban.

Mayat tersebut adalah Sinta Handiyana, seorang ibu rumah tangga warga Tangerang.

Sementara potongan kepala Sinta ditemukan sekitar 600 meter dari lokasi penemuan tubuhnya.

Polisi menemukan kepala Sinta itu kurang dari 24 jam setelah tubuhnya ditemukan.

Pesan terselubung dari pelaku

Baca juga: Kasus Mayat Tanpa Kepala di Muara Baru Jakarta, Polisi Tak Temukan Bercak Darah di Karung

Sementara pihak kepolisian terus menyelidiki kasus tersebut, Kriminolog Universitas Indonesia Haniva Hasna mengurai analisa soal perangai pelaku.

Ada dugaan pelaku adalah orang dekat korban mengingat caranya yang sadis yakni bak mempersiapkan pembunuhan terhadap Sinta.

Tempat kejadian perkara (TKP) mayat perempuan tanpa kepala ditemukan di Jalan Tuna, Muara Baru, Jakarta Utara, Selasa (29/10/2024).(KOMPAS.com/ SHINTA DWI AYU)
Tempat kejadian perkara (TKP) mayat perempuan tanpa kepala ditemukan di Jalan Tuna, Muara Baru, Jakarta Utara, Selasa (29/10/2024).(KOMPAS.com/ SHINTA DWI AYU) (KOMPAS.com/ SHINTA DWI AYU)

Hal itu terlihat dari cara pelaku yang membungkus mayat korban dengan rapi hingga dibalut lima lapis yakni dengan karung, busa kasur, hingga kardus dan plastik.

"Mempermudah mencari pelaku itu ketika sudah ditemukan identitasnya, kita bisa melihat apakah ada konflik dengan keluarga atau dengan orang sekitar. Karena kejahatan mutilasi bukan kejahatan baru," pungkas Haniva Hasna dalam wawancara Kompas TV.

Lebih lanjut, Haniva Hasna pun mengungkap empat penyebab seorang pembunuh memutilasi korbannya.

Salah satunya adalah karena pelaku ingin memberikan intimidasi untuk keluarga korban.

"(Kejahatan mutilasi dipengaruhi) empat hal, pertama karena kemarahan luar biasa, jadi ada emosi yang terlibat. Kedua untuk menghilangkan jejak. Ketiga untuk melakukan intimidasi."

"Kalau intimidasi ini berarti ada orang-orang di sekitar yang mungkin jadi sasaran pelaku, justru biasanya bukan korban itu sendiri yang disasar tapi orang lain. Terakhir, mungkin ada gangguan mental sehingga membuat pelaku melakukan hal ini," ungkap Haniva Hasna.

Tak cuma itu, Haniva Hasna juga menduga pelaku adalah orang dekat korban lantaran bukti yang terdapat di TKP.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved