Warga Bandung Korban TPPO

Kiper Muda Asal Bandung Korban TPPO ke Kamboja Beri Klarifikasi, Warganet Curiga, Banyak Kejanggalan

Dalam Klarifikasinya, Fadhil mengungkap cerita berbeda dari keterangan yang diberikan keluarganya.

Tribun Jabar/ Adi Ramadhan Pratama
TUNJUKKAN FOTO - Imas Siti Rohanah (52) warga Kelurahan Pesawahan, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung sedang memegang foto cucunya Riski Nur Fadhilah (18). 

TRIBUNJABAR.ID - Diviralkan keluarga jadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), kiper muda asal Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Riski Nur Fadhilah kini beri klarifikasi.

Sayangnya, video klarifikasinya justru membuat warganet curiga.

Dalam Klarifikasinya, Fadhil mengungkap cerita berbeda dari keterangan yang diberikan keluarganya.

Fadhil menmbantah dirinya dianiaya selama bekerja di Kamboja.

Baca juga: Upaya Keluarga Selamatkan Kiper Bandung Korban TPPO ke Kamboja, Dedi Mulyadi Siap Bantu

Fadhil pun mengaku berangkat ke Kambojan karena keinginan sendiri.

pemuda 18 tahun warga Babakan Cilisung, Kecamatan Dayeuhkolot, Bandung, itu mengungkapkan dirinya tak mendapat paksaan untuk pergi ke Kamboja.

"Nama saya Rizki Nurfadhilah, saya ingin meluruskan fakta terkait isu yang sedang beredar, dikarenakan itu tidak benar, itu kemauan saya sendiri tidak ada paksaan," ungkap Rizki dalam video, dilansir dari TribunnewsBogor.com, Rabu (19/11/2025).

Fadhil pun mengungkapkan bahwa dirinya diperlakukan baik selama di kamboja dan diberi makan.

"Kondisi saya aman, tadi saya sudah dikasih makan. Itu bikin cerita karena saya ingin pulang cepat," ujar Fadhil.

Fadhil pun membuat dua klarifikasi di akunnya.

Di klarifikasi kedua, Riski mengaku sengaja berbohong ke orang tua karena ingin cepat pulang.

"Nama saya Rizki Nurfadhilah asal dari Bandung. Berangkat ke sini tidak ada pemaksaan apalagi kekerasan. Intinya saya pengin pulang ke sana karena saya tidak betah di sini," kata Rizki.

"Saya ingin meluruskan masalah yg terkait viral di Indonesia, saya sebenernya gak di siksa dan gak di apa2in cuma saya pengen pulang aja krna gak betah," sambungnya dalam caption.

Baca juga: Dedi Mulyadi Akan Tolong Kiper Jebolan Persib yang jadi Korban TPPO di Kamboja

Fadhil pun mengungkap bahwa dirinya harus menebus sejumlah uang pada perusahaan tempatnya bekerja jika ingin pulang ke Indonesia.

"Perusahaan saya meminta uang tebusan 42jt untuk tiket plg ongkos taksi, makan dll, sisanya untuk bayar keberangkatan saya dari indo ke Kamboja, visa, pasport dan biaya agency VIP line juga, pihak perusahaan tidak meminta uang sedikit pun terimakasih," ujarnya.

Sumber: Tribun Bogor
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved