Uji Coba Program Makan Siang Gratis di Nganjuk, 7 Murid SD Diduga Keracunan, Nyeri hingga Muntah

Tatkala keluhan mual, nyeri perut, dan muntah muncul, para guru melarikan enam dari tujuh siswa ke Puskesmas Kertosono guna mendapat penanganan medis.

Istimewa
Personel Polres Nganjuk tengah berkoordinasi dengan Puskesmas Kertosono untuk menyelidiki insiden siswa SDN Banaran I diduga keracunan makanan pada uji coba program makan siang gratis Prabowo-Gibran, Jumat (4/10/2024). 

"Hingga saat ini hasil pemeriksaan sisa makanan belum diterima karena masih dalam proses," paparnya.

Diberitakan sebelumnya, tujuh siswa SDN Banaran I, Kecamatan Kertosono, Nganjuk mengalami gejala keracunan.

Mereka mengeluh mual, nyeri perut, hingga muntah usai mencicipi kudapan uji coba program makan siang gratis yang diusung presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo-Gibran, Rabu (2/10/2024).

Baca juga: Dinkes Cianjur Tetapkan Peristiwa Keracunan Massal di Sukaluyu dengan Status Kejadian Luar Biasa

Berdasar informasi yang dihimpun, santapan uji coba program makan gratis dibagikan ke seluruh siswa SDN Banaran I, totalnya ada 366 siswa.

Sebelum dimakan, paran guru dan siswa mengecek kondisi makanan dan ada guru dan siswa yang menyadari bila lauk makanan basi. 

Para guru lantas berupaya menarik makanan itu dari siswa.

Tapi, tampaknya, ada siswa yang terlanjut mencoba sedikit makanan itu hingga akhirnya ada siswa yang diduga mengalami keracunan.

Isi di dalam kotak makanan terdiri, nasi, ayam bumbu bali, tahu goreng, dan sayur sop.

Sementara, uji coba program makan siang gratis ini dilaksanakan oleh Relawan GEMPAR Nganjuk.

 

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Polres Nganjuk Selidiki Insiden 7 Siswa SD Diduga Keracunan di Uji Coba Program Makan Siang Gratis,

Sumber: Surya
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved