Longsor Cibeunying, Pencarian Akhirnya Dihentikan Meski Masih Ada 2 Orang yang Belum Ditemukan

Penutupan operasi ini dilakukan setelah upaya pencarian maksimal dan dua korban dinyatakan hilang.

Editor: Ravianto
permata putra sejati/tribun jateng
Tim SAR gabungan mencari korban longsor Cilacap di worksite A1, lokasi hilangnya Maesarah Salsabila (13), di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Kamis (20/11/2025). Memasuki hari kedelapan, masih ada tiga korban longsor yang belum ditemukan. 

TRIBUNJABAR.ID, CILACAP - Operasi SAR pencarian korban hilang akibat longsor dahsyat di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, resmi dihentikan pada hari ke-10, Sabtu (22/11/2025).

Penutupan operasi ini dilakukan setelah upaya pencarian maksimal dan dua korban dinyatakan hilang.

Awalnya, total korban hilang dalam musibah itu adalah 23 orang.

21 orang berhasil dievakuasi dan menyisakan 2 orang.

Operasi Ditutup Setelah Melampaui Batas Waktu

Kepala Kantor SAR Cilacap, M Abdullah, mengatakan keputusan penghentian ini diambil setelah evaluasi menyeluruh bersama keluarga korban dan pemerintah daerah, serta mempertimbangkan efektivitas pencarian.

Baca juga: Longsor Maut Lagi di Jawa Tengah, Kali Ini di Banjarnegara, 2 Orang Tewas, 27 Hilang

Meskipun standar operasi SAR umumnya hanya tujuh hari, tim di Cilacap telah melampaui durasi tersebut demi memastikan seluruh area terdampak telah disisir.

"Operasi ini telah kami laksanakan selama 10 hari tanpa henti dan seluruh unsur telah bekerja sekuat tenaga, namun sesuai prosedur dan mempertimbangkan efektivitas pencarian, kami harus mengambil keputusan berat ini," kata Abdullah, Sabtu.

Longsor yang terjadi pada Kamis (13/11/2025) malam tersebut menimbun 23 warga.

LONGSOR MAJENANG: Situasi pencarian korban longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap masih terus berlangsung, Jumat (14/11/2025). Ahli Geologi Unsoed mengungkap peristiwa yang terjadi pada Kamis (13/11/2025) malam itu diprediksi bukan longsor biasa melainkan longsoran kompleks yang berpotensi menimbulkan pergerakan susulan selama musim hujan.
LONGSOR MAJENANG: Situasi pencarian korban longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap masih terus berlangsung, Jumat (14/11/2025). Ahli Geologi Unsoed mengungkap peristiwa yang terjadi pada Kamis (13/11/2025) malam itu diprediksi bukan longsor biasa melainkan longsoran kompleks yang berpotensi menimbulkan pergerakan susulan selama musim hujan. (Tribunjateng.com/Permata Putra Sejati)

Hingga operasi ditutup, 21 jenazah korban berhasil ditemukan, sementara dua korban atas nama Maysarah Salsabila (14) dan Vani Hayati (12) masih dinyatakan hilang.

"Operasi SAR ini kami nyatakan selesai dan ditutup dengan hasil korban tidak ditemukan dua orang," tambahnya.

Penutupan operasi ditandai dengan prosesi tabur bunga yang dilakukan masyarakat dan tim SAR gabungan sebagai bentuk penghormatan terakhir bagi para korban yang masih berada di bawah material longsoran.

Korban Terdampak Disiapkan Relokasi

Bupati Cilacap, Syamsul Aulia Rachman, yang turut hadir dalam penutupan operasi SAR, menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban.

Bupati memastikan bahwa pemerintah daerah telah menyiapkan lahan relokasi untuk warga yang kehilangan tempat tinggal agar tidak kembali ke zona merah longsor.

"Lahan relokasi sudah kami siapkan agar masyarakat bisa segera mendapatkan hunian aman dan tidak kembali ke zona merah longsor," katanya.

Lokasi relokasi sementara yang disiapkan Pemkab Cilacap berada di Desa Jenang, Kecamatan Majenang, dengan pembangunan hunian akan dilakukan secara bertahap.(*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved