"Kami Ngalah" Kata Opang di Pasir Impun Bandung, Biarkan Ojol Narik tapi Minta Perhatian Pemerintah
Opang di Pasir Impun, Kota Bandung, kini berbagi penumpang dengan ojol. Tapi, mereka meminta perhatian pemerintah karena pendapatan turun drastis.
Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
TRIBUNJABAR.ID, KOTA BANDUNG - Kisruh antara ojek pangkalan (opang) dan ojek online (ojol) di Pasir Impun, Kecamatan Mandalajati, Kota Bandung, mulai mereda.
Belakangan, konflik antara ojol vs opang ini memanas karena adanya driver ojol yang diduga diperas opang setempat.
Bahkan, driver ojol dan penumpangnya menjadi korban dan mengalami luka-luka.
Setelah kasus tersebut memanas, kedua belah pihak bermediasi dan membuat kesepakatan.
Salah satu kesepakatannya yaitu tidak ada pembatasan bagi penumpang untuk memilih moda transportasi.
Dalam artian lain, warga bisa memesan ojol baik dari maupun ke luar Pasir Impun.
Sementara itu, para opang pun berupaya untuk menaati peraturan tersebut sambil tetap mangkal dan menunggu penumpang.
Lalu, driver ojol pun sudah berlalu-lalang di wilayah Pasir Impun meskipun kesepakatan bersama baru berlaku 16 September 2024 mendatang.

Baca juga: Opang di Pasir Impun Bandung Hanya Dapat Rp 30 Ribu Sehari Tapi Ogah Jadi Ojol, Ini Alasannya
Salah satu opang setempat, Riki Mulyana (47) mengatakan, dirinya mengalah dengan situasi karena ada kesepakatan yang terjalin.
"Tadi bisa dilihat ada ojol yang narik penumpang, tapi kita mengalah. Kita masih manusiawi, biarkan saja," ujar Riki Mulyana saat ditemui di pangkalan, Rabu (11/9/2024).
Riki menyebut, pihak opang ingin menjaga suasana kondusif atas terjalinnya kesepakatan yang telah dibuat dengan pihak ojol.
Namun, Riki tidak menampik bahwa penghasilannya merosot karena adanya ojol tersebut.
"Saya keluar setengah 7 sampai setengah 2 hari ini saya baru 3 kali narik. Ongkosnya Rp 5 ribu, Rp 5 ribu, dan Rp 7 ribu, jadi saya baru dapat Rp 17 ribu," kata Riki.
Menurut Riki, dirinya dulu bisa mendapatkan penghasilan hingga Rp500 ribu per hari.
"Sekarang saja pendapatan kita hanya Rp 30 ribu per hari, dari pagi sampai sore. Jadi buat beli beras saja enggak cukup. Kalau sebelum ada ojol pendapatan saya Rp 300 ribu sampai Rp 500 ribu," kata Riki.
Update Kasus Korupsi Dana Hibah Pramuka Kota Bandung, 12 Jaksa Disiapkan untuk Jerat Yossi Dkk |
![]() |
---|
Pengaduan Publik Bukan Cuma Laporan, Pemkot Bandung Mantapkan Sistem Pengaduan Terpadu |
![]() |
---|
Realisasi PBB Kota Bandung Hingga September 2025 Telah Mencapai Rp465 Miliar |
![]() |
---|
Piutang PBB di Bandung Capai Rp 1,4 Triliun, Bapenda Hapus Denda Tunggakan hingga 100 Persen |
![]() |
---|
Ironi Catatan Sipil Jabar: Banyak Bayi Belum Punya Akta Lahir, Wagub Minta Disdukcapil Jemput Bola |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.