Buntut Banyaknya Anak Gagal Ginjal di Jabar, Pemkot Cimahi Akan Awasi Makanan di Sekolah

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat mencatat bahwa pada tahun 2024 ini ada 77 anak yang rutin cuci darah akibat gagal ginjal

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Ravianto
Healio
Dinas Kesehatan Kota Cimahi meningkatkan pengawasan terhadap makanan yang menggunakan pemanis buatan di sekolah menyusul banyaknya anak yang harus cuci darah akibat gagal ginjal. 

TRIBUNJABAR.ID, CIMAHI - Dinas Kesehatan Kota Cimahi meningkatkan pengawasan terhadap makanan yang menggunakan pemanis buatan di sekolah menyusul banyaknya anak yang harus cuci darah akibat gagal ginjal.

Seperti diketahui, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat mencatat bahwa pada tahun 2024 ini ada 77 anak yang rutin cuci darah akibat gagal ginjal, sehingga kondisi ini tentu menjadi perhatian bagi Pemerintah Kota Cimahi.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Cimahi, Dwihadi Isnalini, mengatakan, gagal ginjal pada anak hingga harus cuci darah itu dipicu akibat sering mengonsumsi minuman dengan kandungan gula dan pemanis buatan yang tinggi.

"Jadi pengawasan makanan yang menggunakan pemanis buatan di sekolah harus diperketat. Kami juga akan menyebarluaskan informasi terkait dampak negatif dari makanan yang tinggi gula," ujarnya saat dihubungi, Jumat (9/8/2024).

Menurutnya, makanan dan minuman yang menggunakan pemanis buatan, atau pemanis yang mengandung fruktosa, dapat memberatkan ginjal serta menyebabkan gagal ginjal.

Ia mengatakan, meskipun belum ada kasus gagal ginjal pada anak di Kota Cimahi, tetapi pengawasan terhadap jajanan anak sekolah terus dilakukan sebagai bentuk antisipasi.

"Kami juga mengimbau agar tak mengonsumsi makanan dan minuman kemasan secara berlebihan, karena meskipun sudah lolos BPOM, konsumsi berlebih tetap berbahaya," kata Dwihadi.

Wakil Kepala SMAN 3 Cimahi bidang kesiswaan, Egi Andriansyah Prayoga, mengatakan, selama ini pihak sekolah secara rutin melakukan pengawasan terhadap minuman yang dijual di kantin.

"Untuk pengawasan di SMAN 3 Cimahi, kita suka mengecek keliling sekolah. Kalau mau minuman yang manis, setiap kelas punya dispenser dengan air mineral," ucap Egi.

Selain itu pihaknya juga selalu mengingatkan pentingnya sarapan dan konsumsi minuman yang baik bagi siswa, sehingga mereka ditekankan untuk membawa minuman sendiri dari rumahnya masing-masing.

"Itu untuk menghindari konsumsi makanan dan minuman yang menggunakan pemanis buatan yang berlebihan" katanya.(*)

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved