Puluhan Guru PPPK di Majalengka Keluhkan Lokasi Terlalu Jauh: Ada yang Harus Kemoterapi Setiap Pekan

Puluhan guru di Kabupaten Majalengka mengeluhkan lokasi penempatan tugasnya terlalu jauh setelah diangkat menjadi PPPK.

Tribuncirebon.com/Ahmad Imam Baehaqi
Sejumlah PPPK saat mengikuti pelantikan dan pengambilan sumpah di Alun-Alun Majalengka, Jalan KH Abdul Halim, Kecamatan/Kabupaten Majalengka, Kamis (30/5/2024). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA - Puluhan guru di Kabupaten Majalengka mengeluhkan lokasi penempatan tugasnya terlalu jauh setelah diangkat menjadi PPPK.

Ketua Forum Guru PPPK, M Thoip Maulana, mengatakan, hal tersebut membuat sejumlah guru yang baru dilantik menjadi tenaga PPPK itu merasa keberatan.

Sebab, menurut dia, sebagian guru PPPK itu didominasi kalangan perempuan yang secara usia tidak bisa dikatakan muda, sehingga secara fisik mulai melemah untuk menempuh perjalanan jauh.

Baca juga: "Dia Sangat Rajin" Kata Pengawas tentang Dugaan Oknum Guru PPPK di Cisolok Sukabumi Suka Bolos

"Kami sudah menyampaikan hal ini ke Disdik dan BKPSDM Kabupaten Majalengka, tapi tidak menemukan titik temu," kata M Thoip Maulana, Kamis (30/5/2024).

Ia mengatakan, pada dasarnya seluruh guru PPPK menyampaikan terima kasih dan mengapresiasi Pemkab Majalengka yang telah mengakomodirnya untuk menjadi tenaga PPPK.

Namun, pihaknya mengakui, keberatan yang disampaikan merupakan aspirasi, karena keterbatasan fisik yang tidak mampu lagi untuk menempuh perjalan jauh untuk bertugas.

Bahkan, dari puluhan guru PPPK mendapat penempatan tugas yang jaraknya cukup jauh dari rumahnya meski guru tersebut harus menjalani kemoterapi secara rutin setiap pekannya.

Baca juga: Kisah Haru Ambar Puspita, Guru di Majalengka yang Diangkat Jadi PPPK, Harus Sabar Menanti 19 Tahun

"Sebenarnya, Disdik sudah mengakomodir aspirasi kami, dari 120 guru PPPK yang mendapat penempatan tugas jauh, 59 orang bisa dipindahkan ke sekolah yang lebih dekat," ujar M Thoip Maulana.

Ia menyampaikan, 61 guru lainnya belum bisa direlokasi dari penempatan tugasnya setelah diangkat menjadi PPPK, tetapi Disdik Kabupaten Majalengka berjanji akan memerhatikannya.

Thoip mengakui, pemindahan itu setelah Forum Guru PPPK menyampaikan keluhan ke Komisi I DPRD Kabupaten Majalengka, kemudian ditindaklanjuti melalui rapat dengar pendapat (RDP).

"Alhamdulillah, sebagian sudah direlokasi ke sekolah yang lebih dekat rumahnya, dan kami berharap 61 guru PPPK yang belum dipindahkan bisa ditindaklanjuti secepatnya," kata M Thoip Maulana. (*)

Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.

IKUTI CHANNEL WhatsApp TribunJabar.id untuk mendapatkan berita-berita terkini via WA: KLIK DI SINI

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved