Kecelakaan Maut di Ciater Subang
Dedi Mulyadi Tinjau Bangkai Bus Maut di Subang: Usut Tuntas, Jangan Hanya Sopir yang Tanggung Jawab!
Dedi Mulyadi meminta aparat berwenang mengusut tuntas kasus kecelakaan maut yang menewaskan belasan orang di Ciater, Kabupaten Subang.
Penulis: Ahya Nurdin | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar/Ahya Nurdin
Dedi Mulyadi saat meninjau bangkai bus maut di Terminal Subang, Sabtu (18/5/2024).
“Kita dukung penyidik melakukan tindakan sesuai hukum berlaku, tidak pandang bulu."
"Jangan hanya sopir yang bertanggung jawab, tapi pengusaha kalau memenuhi unsur pidana sudah selayaknya menjadi bahan pembelajaran bagi kita semua yang bertanggung jawab pada pengelolaan transportasi angkutan umum,” ujarnya.
Bus Putera Fajar pertama kali mengaspal pada tahun 2006. Bus tua tersebut sempat berpindah-pindah, beroperasi antarkota antarprovinsi (AKAP), hingga akhirnya digunakan sebagai bus wisata.
Pemilik melakukan perombakan modifikasi pada bus agar bus terlihat muda dan gagah.
Hingga akhirnya ketidaksesuaian tersebut membuat bus tidak sesuai spesifikasi dan sangat membahayakan bagi para penumpang dan pengguna jalan lainnya. (*)
Berita Terkait: #Kecelakaan Maut di Ciater Subang
| KRONOLOGI Dedi Mulyadi Larang Study Tour, Pemicunya Kecelakaan Maut SMK Lingga Kencana, 11 Tewas |
|
|---|
| Kisah Pilu Suci Pelajar SMK Korban Kecelakaan Bus di Subang, Kini Saraf Otak Kena,Makan Lewat Selang |
|
|---|
| Babak Baru Kasus Kecelakaan Maut Rombongan Bus SMK Lingga Kencana, Polisi Tetapkan 3 Orang Tersangka |
|
|---|
| 4 Fakta Baru Kecelakaan Maut di Ciater Subang, Ternyata Bus Itu Pernah Terbakar, Interior Diperbaiki |
|
|---|
| Kecelakaan Maut di Ciater Subang TAK BOLEH Jadi Alasan Melarang Study Tour, kata KemenPPPA |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Dedi-Mulyadi-saat-meninjau-bangkai-bus-maut-di-Terminal-Subang-Sabtu-1852024.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.