Sebelum Pergi Bermain, Bocah di Sukabumi yang Ditemukan Meninggal Menyebut Dirinya Wangi ke Nenek
MA (7) berperilaku tak biasa sebelum ditemukan meninggal dunia. Dia ditemukan tak bernyawa di kebun.
Penulis: Dian Herdiansyah | Editor: Giri
Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Dian Herdiansyah
TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - MA (7) meninggalkan perilaku tak biasa sebelum ditemukan meninggal dunia.
MA tinggal bersama neneknya setelah kedua orang tuanya berpisah. Mereka tinggal di Wilayah Desa Cipetir, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi.
Nenek MA, Mimin (70), mengatakan, sebelum berangkat bermain, cucunya meminta untuk bersalaman terlebih dahulu dan mengatakan dirinya wangi.
"Teu biasa-biasana cium tangan. Cek teh bau bau. Mak, wangi dede. (Tidak biasanya cium tangan dan mengatakan dirinya wangi)," ucap Mimin kepada Tribunjabar.id, Senin (18/03/2024).
"Sekitar jam 10.00 siang (Sabtu, 16/3) katanya ada yang lihat. Habis zuhur saya cari. Biasanya main sama teman-temannya tapi hari itu dia sendiri. Dicari habis zuhur enggak ada yang tahu," tutur Mimin.
Seiring berjalannya waktu, MA pun tidak pulang-pulang sampai sore. Keluarga pun melakukan pencarian. MA tak kunjung ditemukan.
"Banyak, ada 40 orang mencari bolak-balik, tidak ditemukan. Sebagian juga ada yang berdoa dan ngaji juga," ucapnya.
Baca juga: Pamit Main, Bocah Laki-laki di Sukabumi Dinyatakan Hilang, Ditemukan Sudah Tak Bernyawa di Kebun
Setelah sahur pada Minggu (17/3), pencarian dilanjutkan. MA akhirnya ditemukan sudah meninggal dunia dalam keadaan tidur menyamping, tangan kiri menopang kepala.
"Kapendak-kapendak tabuh 05.30 WIB di gawir kebun. Teu aya luka seperti darah (ditemukan pukul 05.30 WIB dan tidak ada luka seperti darah)," jelas Mimin.
Keluarga menyebut MA memiliki penyakit pernapasan sejak umur tiga tahun.
"Panyawatnamah asma (penyakit asma) kalau hujan itu kambuh," terang Mimin
Setelah MA ditemukan, pihak keluarga memilih untuk segera memakamkannya.
"Namina oge takdir (namanya juga takdir)," kata Mimin.
Kapolsek Kadudampit, Resor Sukabumi Kota, Iptu Awan Kurniawan, mengatakan, sebelum korban dinyatakan hilang oleh keluarganya, dia sempat pamit ke neneknya. Dia akan bermain bersama teman-temannya.
Namun setelah Sabtu sore, MA tak juga pulang ke rumah.
Dia pun dinyatakan hilang dan langsung dicari pihak keluarga, dibantu warga sekitar.
Usaha pencarian itu tak membuahkan hasil.
Setelah berbuka puasa, warga sekitar dan keluarga korban berusaha mencari dengan menyisir area tempat biasa korban bermain.
Pencarian dilakukan hingga Minggu (17/3/2024) pukul 02.00 WIB.
Korban tetap tidak ditemukan.
Baca juga: Karena Status Tanah, Pemkab Sukabumi Tak Bisa Bantu Perbaiki Bangunan Rusak Dihantam Banjir Rob
"Sekitar pukul 05.30, keluarga melanjutkan pencarian dan korban bisa ditemukan di terasering kebun milik warga dalam keadaan sudah meninggal dunia," tutur Awan, Senin (18/3/2024).
Keluarga langsung memakamkan korban dan menolak dilakukan autopsi.
"Atas permintaan keluarga, selanjutnya korban dibawa langsung ke rumahnya untuk dilakukan pemulasaraan," jelas Awan.
Berdasarkan keterangan saksi dari keluarga korban, MA diduga meninggal akibat penyakit yang dideritanya sejak umur tiga tahunan.
"Berdasarkan keterangan neneknya, korban sering sakit-sakitan dan sering dibawa berobat ke dokter," ucap Awan.(*)
| Bocah 6 Tahun yang Hanyut di Sungai Kertajati Majalengka Ditemukan 500 Meter dari Titik Awal |
|
|---|
| Keluarga Korban Kasus Pencabulan di Sukabumi Waswas, Dapat Intimidasi, Akses ke Rumah Dipagar |
|
|---|
| Pertamina Patra Niaga Regional JBB Sigap Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir & Longsor di Sukabumi |
|
|---|
| Monitoring Huntap Nyalindung, Bupati Minta Penerima Manfaat Merawatnya Sebaik Mungkin |
|
|---|
| Siswa SDN Cikahuripan Sukabumi Butuh Buku dan Seragam: Rumah Kebanjiran, Sekolah Hancur |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/MA-7-yang-ditemukan-meninggal-dunia-di-sukabumi.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.