UPDATE Korban Tanah Longsor di Sukabumi Setelah 11 Hari Mengungsi, Kebutuhan Pokok Masih Dipasok
Warga terdampak tanah longsor di Kampung Cibatu Hilir, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, masih mengungsi.
Penulis: M RIZAL JALALUDIN | Editor: Giri
Laporan Kontributor Tribunjabar.id M Rizal Jalaludin
TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Warga terdampak tanah longsor di Kampung Cibatu Hilir, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, masih mengungsi.
Mereka belum kembali setelah 11 hari sejak kejadian.
Kepala Desa Sekarwangi, Abeng Baenuri, mengatakan, warga yang rumahnya tertimbun, terancam, dan berada di zona merah ada yang mengungsi di tenda, sekolah diniyah, rumah saudaranya, hingga tinggal di kontrakan.
"Yang terdampak, yang terancam, dan juga yang zona merah semuanya masih mengungsi. Ini tersebar pengungsiannya, ada yang di tenda yang disediakan oleh Kemensos dan juga dari Dinsos dan BPBD, ada juga yang di rumah keluarganya. Ada yang bertahan di sekolah diniyah dan ada juga yang di kontrakan-kontrakan, yang dikontrakin atau dibiayai oleh anaknya yang dari luar kota," kata Abeng kepada Tribun di lokasi, Sabtu (3/2/2024).
Abeng menjelaskan, kebutuhan pokok para pengungsi saat ini masih terpenuhi karena tanggap darurat kebencanaan diperpanjang oleh Kementerian Sosial sampai waktu yang belum ditentutan.
Baca juga: Presiden Joko Widodo Akan Kunjungan Kerja ke Sukabumi, Ini Agendanya, Termasuk Main Bola
Namun, terkait izin tempat pengungsian tenda di Perumahan Taman Bolo hanya sebulan.
"Karena kami diberi izin di tempatnya Pak Haji atau BTN (Taman) Bolo ini selama satu bulan, jadi kurang lebih tanggal 24 Februari (selesai). Apakah diperpanjang sama yang punya tanah atau pun tidak, belum tahu. Untuk logistik saat ini masih dipasok oleh Kemensos, masih terpenuhi," ucap Abeng.
Selain kebutuhan pokok warga yang masih aman, kondisi kesehatan warga yang mengungsi juga terbilang stabil. Mereka terus diperhatikan kesehatannya oleh tenaga kesehatan yang bertugas di sana.
Abeng mengatakan, warga juga bergantian melakukan ronda malam memastikan keamanan rumah yang dtinggalkan sementara karena terancam oleh longsor.
Baca juga: Bey Machmudin Sebut Rumah yang Tertimbun Longsor di Sukabumi Bakal Diganti, Ini Besarannya
"Kebetulan kami juga sebetulnya yang terancam ya sama Pak RT, Pak RW, makanya kami juga ngungsi, nah itu kan rumah-rumah kosong. Kemarin kami imbau kepada bapak-bapak atau kepala keluarganya, jangan semuanya ada di tenda, jadi ada patroli khusus, kita gantian," ujar Abeng.
Dia mengatakan, ada patroli setiap malam.
"Dibantu oleh para linmas, baik menjaga di posko, menjaga di tenda, juga menjaga di wilayah rumah yang sementara ini ditinggal oleh penghuni karena masih banyak rumah-rumah yang masih ada barangnya di tempat yang terancam itu," katanya. (*)
Kematian Juru Parkir di Sukabumi Masih Menjadi Misteri, Begini Penjelasan Pihak Rumah Sakit |
![]() |
---|
Istighosah Kubro Peringatan HJKS Ke-155, Bupati Sukabumi: Perkuat Persatuan dan Kebersamaan |
![]() |
---|
Istri Tukang Parkir di Selabintana Sukabumi Tak Yakin Suami Korban Tabrak Lari, Ungkap Hal Janggal |
![]() |
---|
Kronologi Tukang Parkir Selabintana Sukabumi Sekarat di Parit, Wajah Remuk, Mata Nyaris Copot |
![]() |
---|
UPDATE Kasus Tukang Parkir di Sukabumi Tewas, Ngerinya Luka yang Dialami Korban, Mata Nyaris Copot |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.