Petani di Cisadap Ciamis Keluhkan Sulitnya Mendapat Pupuk Subsidi, Terpaksa Beli Pupuk Non Subsidi

Para petani di Desa Cisadap ini bukan memiliki banyak uang untuk membeli pupuk non subsidi, tapi hal itu dilakukan karena terpaksa

|
Tribun Priangan/ Ai Sani Nuraini
Petani di Dusun Cibeunying, Desa Cisadap, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis megaku kesulitan dalam mendapatkan pupuk bersubsidi. 

Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Ai Sani Nuraini

TRIBUNJABAR.ID, CIAMIS - Petani di Dusun Cibeunying, Desa Cisadap, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, megaku kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi.

Salah satu petani bernama Dede Iwan (43) mengaku terkendala dengan ketersediaan saat membeli pupuk bersubsidi dalam waktu pengiriman yang dijanjikan selama tiga hari.

“Kalau pupuk yang pakai kartu itu belinya ke Mawat. Tapi kendalanya saat saya membeli sekarang dan dibayar sesuai kebutuhan, pengirimannya dijanjikan selama tiga hari. Namun, dalam waktu tiga hari itu tidak kunjung tersedia, pupuknya masih kosong,” kata Dede, Senin (22/1/2024).

Akibatnya, para petani lainnya terpaksa harus membeli pupuk non subsidi yang harganya lebih mahal.

“Jadi kebanyakan petani padi di Desa Cisadap membeli pupuknya yang non subsidi,” tambahnya.

Baca juga: Kuota Pupuk Subsidi di Majalengka Selama 2024 Hampir 100 Ribu Ton, Pj Bupati: Semoga Cukup

Menurut Dede, para petani di Desa Cisadap ini bukan memiliki banyak uang untuk membeli pupuk non subsidi, tapi hal itu dilakukan karena terpaksa dengan kondisi sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi.

“Dari pada beli pupuk bersubsidi harus menunggu lama, sedangkan tanaman padi harus diberikan pupuk segera, apa boleh buat petani padi terpaksa membeli pupuk non subsidi walaupun harganya mahal,” ungkap Dede.

Sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi di Desa Cisadap, keluhan sejumlah petani ini pun sudah diketahui pihak Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan Pemerintah Desa.

Dede menambahkan, para petani dalam pembelian pupuk subsidi dengan menggunakan kartu memiliki kapasitas yang berbeda-beda tergantung luas lahan yang dimilikinya.

“Kalau jatah saya pembelian per tahun itu untuk pembelian jenis pupuk korea sebanyak 99 kilo dan SP 36 dibawah 50 kilo. Semua itu terkadang masih kurang untuk tiga musim,” imbuhnya.

Dede berharap, terkendalanya pupuk subsidi ini dapat segera menghasilkan solusi, agar petani tidak kesulitan mendapatkan pupuk subsidi yang selama ini terjadi. (*)

Baca juga: Ada Keluhan Pupuk Langka, Pj Bupati Majalengka Sidak Agen Pupuk Subsidi, Sebut Tak Ada Kelangkaan

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved