Kuota Pupuk Subsidi di Majalengka Selama 2024 Hampir 100 Ribu Ton, Pj Bupati: Semoga Cukup

Penjabat Bupati Majalengka, Dedi Supandi, menyebut, kuota pupuk subsidi di Kabupaten Majalengka pada tahun ini mencapai 97,3 ribu ton.

Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar/Ahmad Imam Baehaqi
Penjabat Bupati Majalengka, Dedi Supandi (kiri), saat sidak agen pupuk bersubsidi di Pasar Rajagaluh, Kecamatan Rajagaluh, Kabupaten Majalengka, Selasa (16/1/2024). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA - Penjabat Bupati Majalengka, Dedi Supandi, menyebut, kuota pupuk subsidi di Kabupaten Majalengka pada tahun ini mencapai 97,3 ribu ton.

Jumlah tersebut berdasarkan surat pengajuan kebutuhan pupuk bersubsidi yang telah ditandatanganinya dan dikirimkan ke pemerintah pusat pada Desember 2023.

Ia berharap, puluhan ribu ton pupuk bersubsidi itu dapat memenuhi kebutuhan para petani se-Kabupaten Majalengka selama musim tanam 2024.

"Kuota pupuk bersubsidi di Majalengka terdiri dari 44,7 ribu ton urea dan 52,6 ribu ton NPK," kata Dedi Supandi saat ditemui seusai sidak pupuk bersubsidi di Agen Tani Karya di Pasar Rajagaluh, Kecamatan Rajagaluh, Kabupaten Majalengka, Selasa (16/1/2024).

Ia mengatakan, alokasi pupuk bersubsidi itu pun mulai didistribusikan pada bulan ini karena para petani di Kabupaten Majalengka memasuki musim tanam perdana selama Januari-Maret 2024.

Pihaknya mengakui, pupuk subsidi sempat langka akibat pengiriman bahan bakunya yang diimpor langsung dari Rusia sempat tertahan akibat dampak perang Rusia-Ukraina.

Karenanya, menurut dia, produsen pupuk bersubsidi tersebut tidak dapat memproduksinya akibat ketiadaan bahan baku yang akhirnya berdampak pada kelangkaan di pasaran.

"Saat ini, produksinya sudah dimulai kembali, dan distribusi dari hulu ke hilirnya yang memang perlu diawasi bersama jajaran kepolisian maupun kejaksaan," ujar Dedi Supandi.

Ia menyampaikan, pengawasan tersebut dilakukan untuk memastikan distribusi pupuk bersubsidi benar-benar tepat sasaran kepada para petani sesuai kebutuhan yang diajukannya.

Dedi mengakui, kelangkaan pupuk subsidi biasanya disebabkan agen yang belum menebus pupuk bersubsidi ke distributor sehingga datanya belum terinput dan berimbas ketiadaan stok di suatu wilayah.

"Kami sudah menyidak agen pupuk bersubsidi dan dipastikan stoknya aman untuk memenuhi kebutuhan petani pada musim tanam perdana tahun ini," kata Dedi Supandi. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved