Ada Keluhan Pupuk Langka, Pj Bupati Majalengka Sidak Agen Pupuk Subsidi, Sebut Tak Ada Kelangkaan

Kondisi yang terjadi saat ini biasanya disebabkan agen yang belum menebus pupuk bersubsidi ke distributor, sehingga datanya belum terinput

Tribun Cirebon/Ahmad Imam Baehaqi
Penjabat Bupati Majalengka, Dedi Supandi (kanan), saat sidak agen pupuk subsidi di Pasar Rajagaluh, Kecamatan Rajagaluh, Kabupaten Majalengka, Selasa (16/1/2024). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA - Penjabat Bupati Majalengka, Dedi Supandi, melaksanakan inspeksi mendadak (sidak) ke agen pupuk subsidi di Pasar Rajagaluh, Kecamatan Rajagaluh, Kabupaten Majalengka, Selasa (16/1/2024).

Dalam kesempatan itu, ia tampak mendatangi agen Tani Karya milik HM Abdusalam yang berada di Pasar Rajagaluh, dan menanyakan tentang stok pupuk bersubsidi untuk musim tanam I 2024.

Bahkan, Dedi juga turut menanyakan mengenai alur pendistribusian pupuk subsidi dari distributor, agen, hingga diterima para petani, dan termasuk jumlah kelompok tani yang dilayani agen Tani Karya.

Selain itu, ia pun terlihat meninjau gudang penyimpanan pupuk subsidi jenis urea dan NPK di kios tersebut, dan bertanya mengenai jumlah pupuk yang telah disalurkan kepada para petani.

Baca juga: Diminta Ada Diskon Pupuk Subsidi, Pupuk Kujang Gelar Gebyar Pupuk Diskon di Karawang

Dedi mengakui, sidak kali ini menindaklanjuti laporan yang diterimanya mengenai para petani yang kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi pada musim tanam perdana 2024.

Namun, pihaknya memastikan dari hasil sidak tersebut dipastikan tidak ada kelangkaan pupuk, bahkan stok di tingkat agen juga cukup melimpah seperti halnya di Agen Tani Karya Pasar Rajagaluh.

"Dari hasil sidak ini dipastikan tidak ada kelangkaan pupuk di Kabupaten Majalengka," ujar Dedi Supandi saat ditemui seusai sidak di Pasar Rajagaluh, Selasa (16/1/2024).

Ia mengatakan, kondisi yang terjadi saat ini biasanya disebabkan agen yang belum menebus pupuk bersubsidi ke distributor, sehingga datanya belum terinput, dan berimbas ketiadaan stok di suatu wilayah.

Selain itu, permasalahan administratif juga kerap ditemui di lapangan, misalnya pemilik lahan yang baru menggarap setelah lahannya selesai disewa penggarap lahan.

Akibatnya, pemilik lahan belum memiliki kartu tani yang merupakan salah satu syarat untuk membeli pupuk bersubsidi, karena pada pendataan sebelumnya yang tercatat ialah penggarap lahan.

"Hal-hal seperti itu akan kami selesaikan, karena saat ini pembelian pupuk subsidi bisa menggunakan KTP sesuai Peraturan Menteri Pertanian RI Nomor 10 Tahun 2022," kata Dedi Supandi.

Sementara Pemilik Agen Tani Karya, HM Abdusalam, menyampaikan, pasokan pupuk subsidi yang didapatnya dalam satu tahun untuk jenis urea mencapai 77,72 ton, dan pupuk NPK 39,137 ton.

Baca juga: Petani di Kabupaten Bandung Curhat kepada Cak Imin, Pupuk Langka dan Mahal Katanya

Jumlah tersebut dialokasikan untuk ratusan petani yang tergabung dalam sejumlah kelompok tani di Desa Cipinang, Desa Cisetu, dan Desa Sindangpano, Kecamatan Rajagaluh, Kabupaten Majalengka.

"Saat ini, stoknya terbilang aman, bahkan kami selalu menebus pupuk subsidi ke distributor tepat waktu, sehingga tidak pernah kekurangan ataupun kekosongan stoknya," ujar HM Abdusalam.

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved