Gempa di Sumedang

Kemenkes Akan Kirim Tenda Khusus buat Opname & Operasi di RSUD Sumedang, Pasien Trauma Gempa Susulan

Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengatakan, Fokus utama yang dilakukan Pemda Provinsi Jabar, yaitu pasien yang berada di RSUD Sumedang

|
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Darajat Arianto
Tribun Jabar/Kiki Andriana
Kapolda Jawa Barat, Brigjen Pol Ahmad Wiyagus, meninjau tenda tempat para pasien RSUD Sumedang dirawat, Selasa (2/1/2024). 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Gempa bumi susulan kembali melanda Kabupaten Sumedang, pada Senin (1/2/2024) malam dengan magnitudo 4,4.

Menanggapi hal tersebut, Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin langsung berkoordinasi dengan berbagai stakeholders.

Fokus utama yang dilakukan Pemda Provinsi Jabar, yaitu pasien yang berada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang.

"Sumedang kemarin gempa lagi dan ada beberapa kerusakan lagi di rumah sakit. Fokus kami terutama di rumah sakit. Kemarin sore ada asesmen dari Kementerian PUPR sudah bisa kembali ke ruang opname," ucap Bey saat meninjau Terowongan Nanjung di Kabupaten Bandung, Selasa (2/1/2024).

Namun ada beberapa pasien di RSUD Sumedang masih trauma, apalagi terjadi gempa susulan.

Bey pun memahami situasi dan kondisi pasien tersebut dan telah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk menghadirkan dua tenda sebagai ruang opname dan satu tenda untuk ruangan operasi.

Baca juga: Dosen Teknik Geologi Unpad Ismawan Yakini Gempa Sumedang Bukan Karena Sesar Cileunyi-Tanjungsari

"Karena terjadi gempa lagi ada pasien yang kita juga mengertilah kalau mereka itu trauma dan khawatir gempa lagi," ucapnya.

"Kalaupun secara teknis RSUD itu baik kondisinya, tapi 48 pasien kembali ke tenda dan hari ini Kemenkes akan mengirimkan dua tenda untuk opname dan satu tenda untuk ruang operasi," katanya.

"Jadi memang (tenda) standar kesehatan dan juga sudah jelas bukan tenda pengungsi digunakan untuk pasien, melainkan tenda khusus rumah sakit," ujar Bey.

Berdasarkan data sementara, Bey mengungkapkan jumlah total pengungsi ada 548. Sedangkan untuk rumah rusak ringan sebanyak 303, rumah rusak sedang 92, dan 69 rumah rusak berat. Terdapat juga 14 fasilitas pendidikan yang rusak, 7 tempat ibadah dan 2 sarana umum.

"Itu data sementara dan sudah tanggap darurat, artinya pemerintah akan memperbaiki," katanya.

Terkait viralnya video Twin Tunnel Tol Cisumdawu yang mengalami retak akibat gempa, Bey sudah berkoordinasi dengan Kementerian PUPR dan dipastikan keamanannya bagi pengendara yang akan menggunakan Tol Cisumdawu melewati terowongan kembar itu.

"Sudah bisa dipastikan, Kementerian PUPR menjamin bahwa itu aman dan sudah bisa dilewati," ucap Bey.

Tanggap Darurat

Pemerintah Kabupaten Sumedang telah menetapkan status tanggap darurat bencana pada 1-7 Januari 2024 setelah terjadi gempa bumi pada Minggu (31/12/2023).

Status ini diterapkan sebab dalam dua hari, gempa bumi terus terjadi di Sumedang.

Hari pertama gempa adalah hari terakhir tahun 2023, Minggu (31/12/2023).

Gempa bumi terjadi lagi pada Senin (1/1/2024).

Baca juga: Gempa Bumi di Sumedang, Polda Jawa Barat Turunkan 500 Personel, Lakukan Juga Patroli Blue Night

Penjabat Bupati Sumedang, Herman Suryatman, mengatakan, tanggap darurat bencana ditatapkan berdasarkan surat keputusan bupati.

Selain menetapkan status tersebut, Pemerintah Kabupaten Sumedang juga telah membuat posko untuk penanganan korban gempa.

"Kami pun sudah langsung membentuk posko dan Satgas Penanganan Darurat Bencana Gempa," kata Herman di RSUD Sumedang, Selasa (2/1/2024).

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo, saat memberikan keterangan di RSUD Sumedang, Selasa (2/1/2024).
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo, saat memberikan keterangan di RSUD Sumedang, Selasa (2/1/2024). (Tribun Jabar/Kiki Andriana)

Dia mengatakan, dengan status tanggap darurat tersebut, diharapkan pencarian korban, pertolongan, dan penanganan, bisa optimal.

Selesai status tersebut, Pemerintah Kabupaten Sumedang akan masuk ke waktu rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa.

"Tanggal 8 Januari masuk ke rehabilitasi dan rekonstruksi, kami manage dan rencanakan dengan baik sehingga penanganan akuntabel," katanya.

Herman bersyukur tidak ada korban jiwa akibat gempa di Sumedang. Yang luka ringan, menurutnya, ada 10 orang.

"Sebenarnya 11 orang, tapi satu orang terluka sedang dan dirujuk ke RS Santosa, Bandung. Maka yang di Sumedang ada 10,"

"Mereka sudah kembali ke rumahnya masing-masing," katanya.

Gempa mengguncang Sumedang empat kali dalam dua hari. Pada Minggu (31/12/2023), sejak siang hingga malam hari, terjadi tiga kali.

Menurut Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa pertama bekekuatan magnitudo 4,1 terjadi pada pukul 14.35. Gempa terjadi ketika hujan deras sedang mengguyur sejumlah wilayah di Sumedang.

Kedua, gempa magnitudo 3,4 terjadi pada pukul 15.38. Saat ini terjadi, hujan masih berlangsung, seperti terpantau di kawasan Jatinangor-Cimanggung.

Ketiga, gempa berkekuatan magnitudo 4,8 terjadi pukul 20.34.

Baca juga: "Tenang, Ada Bantuan Pemerintah" Kata Penjabat Bupati Sumedang tentang 808 Rumah Rusak akibat Gempa

Keempat, gempa terjadi menjelang pergantian tahun baru 2023 ke 2024, yakni sekitar pukul 23.24.

Kelima, gempa dengan kekuatan 2,4 magnitudo terjadi pada Senin (1/1/2024) pukul 03.47

Keenam, gempa tersebut berkekuatan 4.5 magnitudo terjadi pada Senin (1/1/2024) pukul 20.46.

Ketujuh gempa berkekuatan 2,7 Magnitudo terjadi Selasa (2/1/2023) pukul 14.25.

Susi Susilawati (45),  saat menunggu mertuanya Cece Tarmana (71), yang terbaring sakit, dirawat di tenda darurat RSUD Sumedang, Senin (1/1/2024) malam.
Susi Susilawati (45), saat menunggu mertuanya Cece Tarmana (71), yang terbaring sakit, dirawat di tenda darurat RSUD Sumedang, Senin (1/1/2024) malam. (Tribun Jabar/Lutfi Ahmad Mauludin)

Gempa menimbulkan sejumlah dampak seperti kerusakan rumah dan retakan pada dinding bangunan RSUD Sumedang (Paviliun, VIP, dan Sakura).

Belum ada laporan korban jiwa. (kiki andriana)

Silakan baca artikel Tribunjabar.id lainnya di GoogleNews

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved