Gempa di Sumedang

Keraton Sumedang Larang Bicara Gempa dan Sesar Sumedang: Waspada Tanda Alam! 

Keraton Sumedang Larang (KSL) meminta masyarakat tetap tenang dan tetap waspada dalam menghadapi potensi gempa bumi yang disebabkan sesar Sumedang.

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Kisdiantoro
Tribun Jabar/ Lutfi Ahmad Mauludin
Apep (50) sedang melihat kondisi rumahnya yang ambruk akibat gempa bumi di RT 01 RW 03, Kelurahan Cipameungpeuk, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Selasa (1/1/2024) 

Laporan Kontributor TribunJabar.id, Sumedang, Kiki Andriana 

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Keraton Sumedang Larang (KSL) meminta masyarakat untuk tetap tenang namun tetap waspada dalam menghadapi potensi gempa bumi

Sebagaimana dikabarkan Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), bahwa ada sesar atau patahan bumi yang melintasi kawasan perkotaan Sumedang.

Sesar itu dinamai Sesar Sumedang

Radya Anom Keraton Sumedang Larang, Rd, Luky Djohari Soemawilaga mengatakan bahwa dalam menghadapi gempa bumi, diperlukan cara pandang yang bijak. Yakni, gempa harus dibaca sebagai tanda alam. 

Baca juga: Gempa di Sumedang Berasal dari Sesar Sumedang, Dosen Teknik Geologi Unpad Sebut Soal Definisi Ini

"Tanda alam agar kita meningkatkan kewaspadaan. Tahun 2024 sebuah situasi yang tidak biasa, maka kita harus mawas diri," kata Luky kepada TribunJabar.id, Rabu (10/1/2024). 

Kemudian, sebagai manusia yang tinggal di area rawan bencana gempa, sepatutnya, menurut Luky, warga Sumedang semakin meningkatkan kualitas diri, ketakwaan, kewaspadaan, termasuk meningkatkan pengetahuan akan mitigasi bencana

"Ya tentu seperti tadi saya bilang, waspada terhadap bencana yang akan terjadi, kualitas diri ditingkatkan, ketakwaan, kewaspadaan, termasuk pengetahuan mitigasi,"

"Ilmu mitigasi sangat diperlukan agar masyarakat bisa meminimalisir risiko kerusakan atau hilangnya nyawa dan harta," kata Luky. 

Gempa Sumedang yang terjadi pada Minggu (31/12/2023), dan gempa susulannya yang terjadi 20 kali hingga 8 Januari 2024, juga berimbas pada koleksi pusaka Karaton Sumedang Larang. 

Pusaka-pusaka seperti keris, berjatuhan dari tempatnya. Namun, segera setelah gempa mereda, hal itu dibereskan kembali. Luky menyebut tidak ada kerusakan, baik pada koleksi maupun bangunan sejarah. 

"Paling untuk koleksi, dengan kejadian ada berjatuhan pusaka, mungkin pegangan pusaka akan kita perbaiki, diperkuat, agar pusaka-pusaka itu stabil, tidak ada goncangan," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved