Kasus Subang Terungkap

Komentar Ahli Forensik Dokter Hastry Kasus Subang Mulai Terungkap, Singgung Petunjuk dari Ahli Lain

Belakangan pengungkapan kasus Subang yang sudah ditetapkan 5 tersangka ternyata masih menyita perhatian ahli forensik, dokter Hastry, ungkap komentar

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
Kolase Instagram via TribunnewsBogor.com
Komentar Ahli Forensik Dokter Hastry Kasus Subang Mulai Terungkap, Singgung Petunjuk dari Ahli Lain 

TRIBUNJABAR.ID - Belakangan pengungkapan kasus Subang yang sudah ditetapkan 5 tersangka ternyata masih menyita perhatian ahli forensik, dokter Hastry.

Sebagai informasi, dokter bernama lengkap Sumy Hastry Purwanti itu sempat menjadi bagian ahli forensik dalam pengungkapan kasus Subang tersebut.

Dokter Hastry sempat bertugas melakukan autopsi ulang pada jasad korban kasus pembunuhan ibu dan anak, Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.

Saat itu, dari pemeriksaan autopsi ulang tersebut dokter Hastry mengaku mendapat petunjuk emas.

Baca juga: Pengakuan Mimin Ungkap Fakta Yosep Sering Main Golf Bukan Karena Berduit, Akui Kondisi Ekonomi Sulit

Mulai dari jenis luka pada jasad korban hingga jam kematian korban.

Pernah terlibat menangani kasus Subang ternyata membuat Dokter Hastry masih memantau perkembangan kasus tersebut.

Seperti baru-baru ini, Dokter Hastry kembali muncul memberikan komentar kasus Subang.

Kali ini Dokter Hastry berkomentar soal kasus Subang yang sudah menetapkan 5 tersangka.

Dokter Hastry mengungkap turut bersyukur kini kasus Subang sudah mulai terungkap.

Hal ini terungkap dalam tayangan kanal Youtube Heri Susanto, Selasa (12/12/2023).

“Iya, alhamdulillah, sudah terang benderang,” ucap Dokter Hastry.

Ahli Forensik dr Hastry menemukan petunjuk di kuku Amalia. Korban kasus Subang ini diduga sempat melawan pelaku.
Ahli Forensik dr Hastry menemukan petunjuk di kuku Amalia. Korban kasus Subang ini diduga sempat melawan pelaku. (Tribunnewsbogor.com/YouTube Tribunnews/Tribun Jabar)

Dalam wawancara tersebut, Dokter Hastry ditanya soal pengungkapan kasus pembunuhan ibu dana anak tersebut yang menjadi penting dari kacamata forensik.

Mulanya Dokter Hastry menjelaskan tugasnya ahli forensik yang digelutinya.

Pada dasarnya tugasnya dalam mengungkap tanda luka pada tubuh manusia atau orang yang bersangkutan dalam suatu kasus yang juga disebut visum.

Namun, Dokter Hastry pun menyinggung jika pengungkapan kasus tertentu itu berjalan lama seperti halnya kasus Subang.

Menurut Dokter Hastry pihaknya pun memerlukan petunjuk lain dari ahli lain, seperti satu di antaranya psikolog forensik.

“Bila kasus ini lama dan saya tidak menemukan alat bukti atau petunjuk di tubuh korban, atau pakaian yang sudah bersihkan, itu kesulitan,”

“Tapi dari sini mungkin kita butuhkan ahli lain, kalau yang memungkinkan psikolog forensik,” ujar Dokter Hastry.

Menurut Dokter Hastry dengan begitu, psikolog forensik pun dapat menemukan petunjuk dari sisi keadaan jiwa.

Selain itu, psikolog forensik pun dapat menggali informasi dari para saksi-saksi yang ada.

Baca juga: BREAKING NEWS: Agenda Pertama Sidang Pra Peradilan Kasus Subang, Kuasa Hukum Mimin Tolak Berdamai

Sosok Dokter Hastry

Sebelumnya sosok Sumy Hastry Purwanti atau dokter forensik yang akrab disapa dokter Hastry ini tak asing karena pernah menangani kasus Subang.

Nama dokter Hastry ikut disorot setelah terkuaknya sosok pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Sebagaimana diketahui, dr Hastry dua tahun lalu aktif membeberkan sejumlah penyelidikan soal Kasus Subang.

Ia pernah melakukan autopsi ulang pada jasad kedua korban Tuti dan Amalia dan sempat mengurai firasatnya terkait dua sosok pelaku pembunuhan sadis di tanggal 18 Agustus 2021 lalu tersebut.

Ahli forensik dr Sumy Hastry Purwanti. Pangkatnya kini Kombes Pol. Ia ikut melakukan autopsi ulang korban kasus Subang.
Ahli forensik dr Sumy Hastry Purwanti. Pangkatnya kini Kombes Pol. Ia ikut melakukan autopsi ulang korban kasus Subang. (Kompas/P Raditya Mahendra Yasa)

Dua tahun lalu, dr Hastry pernah mengungkapkan soal sosok terduga pelaku pembunuhan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.

dr Hastry sempat menemukan dua DNA asing di tempat kejadian yang berlokasi di Desa Ciseuti, Jalan Cagak, Kabupaten Subang.

"Di TKP itu ada dua DNA yang asing," kata dr Hastry dalam video viral di TikTok akun @storyku_25.

Kemudian, dalam pernyataan terbarunya di pertengahan 2023, dr Hastry mengaku sudah tahu petunjuk yang mengarah pada sosok pelaku.

Akan tetapi saat itu penyidik Polda Jabar belum dapat menetapkan satu tersangka pun hingga dua tahun kasus tersebut terjadi.

Menurut dr Hastry, pihak kepolisian sudah bisa mengambil petunjuk soal pemeriksaan DNA pada ratusan saksi.

"Saya gemas, padahal menurut saya itu bisa. Kita main DNA. DNA-nya udah, tapi enggak ada yang cocok. Kalau enggak ada yang cocok, kita cari dari DNA itu saksi, dari saksi itu enggak ada yang cocok. Kita tarik lah garis keturunan ibu, siapa tahu ada yang cocok, ternyata belum dikerjakan," ungkap dr Hastry.

"Pelakunya belum ditangkap padahal saya udah otopsi kedua. Dan saya sudah jelaskan, paparan, kasih clue tapi belum ada tersangka sampai sekarang," sambungnya.

Bak ingin memperjelas firasatnya, ia pun mengurai dua inisial nama terduga pelaku yang disinyalir terlibat dalam kasus Subang itu.

Dua inisial itu adalah D dan A.

"Pelaku Subang mengerti Forensik (mayat dimandikan). Dua DNA Pelaku bukan DNA inti..(DNA asing) tp di kenal Korban. Jangan2..pelakunya D and A ?" tanya akun @my.channel018 di kolom komentar Instagram dr Hastry.

"D dan A ini harus diambil sampel DNA nya utk dibandingkan," jawab dr Hastry.

Baca juga: “Buat Repot Penyidik”Terungkap Para Tersangka Kasus Subang Dinilai Tak Kooperatif, Polisi Bisa Atasi

Tidak disangka, dua inisial yang diurai dr Hastry semuanya kini telah ditetapkan oleh polisi sebagai tersangka di pertengahan Oktober 2023.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, penyidik Polda Jabar menetapkan lima tersangka dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang ini.

Kelima tersangka itu adalah Danu keponakan sekaligus sepupu korban, Yosef suami sekaligus ayah korban, Mimin istri muda Yosef, serta Arighi dan Abi anak Mimin.

Profil Dokter Hastry

Kombes Pol Dr dr Sumy Hastry Purwanti lahir pada 23 Agustus 1970.

Kini, ia menjabat sebagai kepala Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Prof. Awaloeddin Djamin Semarang.

Adapun sebelumnya, pada 2019, Hastry pernah menjabat sebagai kepala Instalansi Forensik RS Bhayangkara Tk.I R. Said Sukanto.

Hastry, lulusan SEPA Polri 1998 berpengalaman dalam bidang Kedokteran Kepolisian (Dokpol).

Ia merupakan Polwan pertama di Asia yang bergelar Doktor Forensik.

Pendidikan Kepolisian

SEPA ANGKATAN V (1998)

SELAPA ANGKATAN XLII (2010)

Diklat PIM II (2015)

Pendidikan Kejuruan

POST GRADUATE TRAINING–COURSE FORENSIC MEDICINE (2003)

DISASTER VICTIM IDENTIFICATION SINGAPORE (2006)

 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved