Gerbang Tol Baros Sempat Ditutup 2 Jam Imbas Buruh Blokade Simpang Pasteur

TRIBUNJABAR.ID, CIMAHI - Akses Gerbang Tol Baros menuju arah Simpang Pasteur sempat ditutup sementara selama dua jam saat sejumlah buruh memblokade Gerbang Tol Pasteur, Kota Bandung, Kamis (30/11/2023) sore.

Penutupan yang dilakukan aparat kepolisian itu dimulai sejak pukul 16.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB, sehingga kendaraan dari Cimahi yang hendak menuju Pasteur diarahkan menuju Gerbang Tol Baros 2 dan jalur arteri.

Kaur Mintu Satlantas Polres Cimahi, Ipda Andriansyah, mengatakan, selama penutupan itu para pengendara yang menuju Gerbang Tol Pasteur diarahkan ke GT Baros 2 menuju Pasir Koja, Moh Toha, dan sebagainya.

"Upaya itu dilakukan karena (Tol) Pasteur tidak bisa dilewati karena ada aksi buruh," ujarnya saat ditemui di Gerbang Tol Baros 1 Cimahi, Kamis (30/11/2023).

Untuk kendaraan dari arah Jakarta atau Cileunyi yang mengarah ke GT Pasteur, kata dia, diarahkan keluar ke GT Baros 1, kemudian kendaraan diarahkan juga ke jalur arteri dan GT Baros 2 sesuai tujuannya masing-masing.

"Jadi tadi banyak yang tidak tahu, akhirnya pengendara bertanya ke polisi. Makanya kita memberi arahan supaya mencari alternatif lain," kata Andriansyah.

Ia mengatakan, dengan kondisi itu volume kendaraan di jalur arteri meningkat, sehingga pihaknya menempatkan sejumlah personel di sepanjang jalur arteri agar tidak terjadi kemacetan.

Senior Manager Representative Office 3 Jasamarga Metropolitan Tollroad Regional Division, Agni Mayvinna, mengatakan, untuk saat ini GT Baros 1 dan GT Pasteur itu sudah dibuka kembali.

"Benar sudah dibuka kembali, termasuk untuk GT Pasteur juga sudah, jadi arus lalu lintas sudah kembali lancar," kata Agni melalui keterangan tertulisnya.

Pihaknya memastikan, tidak ada aksi unjuk rasa di dalam jalan tol karena dapat berimbas pada kepadatan lalu lintas lantaran massa aksi dikawal pihak kepolisian.

"Jasa Marga bersama kepolisian telah menempatkan barikade petugas untuk memastikan tidak ada aksi demo yang memasuki wilayah jalan tol Jasa Marga dan memastikan keamanan pengguna jalan," katanya.

Blokade Simpang Pasteur

Kemacetan di exit tol Pasteur mengular hingga tiga kilo meter, akibat penutupan jalan yang dilakukan buruh, di simpang Jalan Pasteur, Kota Bandung, Kamis (30/11/2023). 

"Tadi sempat terjadi kepadatan sampai KM 3 Pasteur," ujar Kasatlantas Polrestabes Bandung, Kompol Eko Iskandar. 

Pihaknya kemudian melakukan pengalihan arus dengan mengarahkan kendaraan yang akan ke luar di Exit Tol Pasteur ke Gerbang Tol Buah Batu dan Baros, Cimahi. 

"CB (cara bertindak) yang dilakukan adalah pengalihan, baik dari dalam tol mengalihkan kendaraan yang mau exit ke Pasteur, exit di Buahbatu atau Baros, jadi tidak ada kendaraan yang mengarah ke sini (Pasteur) dan terhenti," ucapnya.

Menurutnya, pengalihan arus lalu lintas juga dilakukan di sejumlah ruas jalan di dalam Kota Bandung, terutama di simpang Jalan Dr Djunjunan - Jalan Surya Sumantri.

"Kendaraan dari Timur kita potong, dari yang naik flyover Cihampelas kita pecah sehingga tidak ada kendaraan yang mengarah ke Jalan Surya Sumantri. Untuk roda 2 masih bisa berputar walaupun kemacetan luar biasa," katanya.

Sebelumnya, buruh yang tidak puas dengan keputusan Penjabat Gubernur Bey Machmudin melakukan aksi long march dari Gedung Sate di Jalan Diponegoro, menuju jembatan layang Mochtar Kusumaatmadja atau Pasopati dan melakukan aksi blokade jalan di simpang Pasteur.

Akibat kegiatan long march tersebut, arus lalu lintas menuju Jalan Pasteur sempat tidak dapat dilintasi kendaraan dan terjadi kemacetan. 

Para buruh tiba di persimpangan Jalan Dr Djunjunan- Jalan Surya Sumantri sekitar pukul 16.06 WIB.

Ratusan personel kepolisian pun langsung mengadang buruh yang hendak menuju gerbang tol Pasteur.

Sempat terjadi dorong-dorongan antara petugas dengan buruh.

Namun, kejadian itu tidak berlangsung lama, setelah diingatkan Polisi agar tidak terjadi bentrok dan terprovokasi.

Setelah itu, para buruh melakukan orasi yang kecewa dengan keputusan Pj Gubernur Jabar yang tidak menyerap aspirasi buruh terkait UMK.

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin