Sosok Damar, Disabilitas Bukan Penghalang Jadi Guru yang Baik, Terharu Jika Anak Didiknya Sukses

Dadan Mochamad Ramdhan, seorang guru di SMPN 20 Bandung memiliki semangat juang tinggi dalam mengajar.

Penulis: Nappisah | Editor: Darajat Arianto
TRIBUNJABAR.ID/NAPPISAH
Dadan Mochamad Ramdhan, guru di SMPN 20 Kota Bandung penyandang disabilitas daksa yang memiliki semangat juang tinggi dalam mengajar. 

Di era sekarang, kata dia, skill dapat dijadikan pondasi awal untuk terjun ke masyarakat.

"Awalnya saya lemah di public speaking. Namun, saya menchallenge diri sendiri untuk belajar," ucapnya.

Damar mengakui, ia merupakan tidak mudah beradaptasi sosial dan cendurung membatasi diri.

"Dulu sangat sedikit teman, jarang ngobrol. Namun tuntutan pekerjaan terutama menjadi guru harus ekspresif," katanya.

Damar enam kali gagal mengikiti seleksi Pengawai Negeri Sipil (PNS), meski tak mudah ia kerap gagal di seleksi administrasi.

"Dari pertama kali lulus sudah coba daftar, sebelumnya kerja empat tahun di salah satu perguruan tinggi swasta dan terjun di dunia kesehatan berprofesi rekam medis," kata Damar.

Setelah resign dari pekerjaannya, Damar bingung menentukan arah hidupnya.

Warga asal Cikancung, Kabupaten Bandung ini sempat mencoba melanjutkan pendidikan S2.

Baca juga: Pilu 2 Guru di Subang di Hari Guru, 35 Tahun Mengabdi Status Masih Honorer, Sempat Digaji Rp 5 Ribu

"Daftar kuliah S2 ternyata gagal, kemudian didorong oleh Ibu untuk coba lagi daftar PNS," katanya.

Damar mengaku ia sudah tidak percaya diri mengikuti seleksi CPNS berkaca pada kegagapannya sebanyak enam kali.

"Ketika ada pendaftaran, sebetulnya hanya mengikuti kemauan ibu dan ternyata lolos," ujarnya.

"Saya merefleksi dari tahun sebelumnya, belajar dari kegagalan, banyak referensi bacaan buku maupun latihan," kata Damar.

Ia mengaku, memang tak mudah dalam mengerjakan maupun belajar soal CPNS, lebih sering teralihkan dengan gawai.

"Belajar disiplin waktu untuk belajar minimal 10-15 menit untuk latihan soal. Tambahan lain selain review kembali soal CPNS, mengamalkan salat sunnah dhuha selama satu tahun dan doa 1000 dinar," katanya.

Damar berani mengambil jalan lain di tengah latar belakang keluarga sebagai tenaga kesehatan.

Baca juga: Viral Nasib Guru Honorer di Jakarta Timur, Gaji Sebulan Rp 300 Ribu, Padahal di Kwitansi Rp 9 Juta

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved