WASPADA: BMKG Sebut Musim Hujan Datang Lebih Cepat, Curah Hujan di Jabar Akan di Atas Normal

Menurut Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, sebagian besar wilayah Indonesia akan mulai memasuki musim hujan secara bertahap sejak September.

Editor: Ravianto
Hendra Gunawan/Tribunnews.com
CURAH HUJAN - Ilustrasi hujan lebat. Sebagian besar Jawa Barat diprakirakan akan mengalami curah hujan di atas normal pada musim hujan ini. Musim hujan sudah dimulai September 2025 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim hujan 2025/2026 di Indonesia akan tiba lebih awal dari kondisi normal.

Menurut Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, sebagian besar wilayah Indonesia akan mulai memasuki musim hujan secara bertahap sejak September hingga November 2025.

"Dibandingkan dengan rerata klimatologis 1991–2020, awal musim hujan tahun ini cenderung maju di sebagian besar wilayah Indonesia," kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati melalui keterangan tertulis, Sabtu (13/9/2025). 

Dari 699 Zona Musim (ZOM) di Indonesia, sebanyak 42,1 persen di antaranya diprediksi akan mengalami awal musim hujan yang lebih cepat dari biasanya atau sudah dimulai September 2025 ini.

Wilayah yang sudah memasuki musim hujan pada September 2025 meliputi sebagian besar Sumatera Utara, sebagian Riau, Sumatera Barat bagian utara, Jambi bagian barat, Bengkulu bagian utara, Bangka Belitung bagian selatan, Sumatera Selatan, sebagian kecil Jawa, Kalimantan Selatan, dan sebagian Papua Selatan.
 
Sebanyak 149 ZOM (21,3 % ) lainnya diprediksikan memasuki musim hujan pada Oktober 2025, yang meliputi sebagian Lampung, sebagian besar Pulau Jawa, Bali, sebagian Nusa Tenggara Barat, Sulawesi bagian selatan, dan Papua bagian tengah. 

Sementara itu, 105 ZOM (15 % ) akan mulai mengalami musim hujan pada November 2025, yang meliputi sebagian besar Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur, Sulawesi bagian tengah dan tenggara, sebagian Maluku, sebagian Papua Barat, serta sebagian Papua.

Secara umum, puncak musim hujan akan terjadi pada November–Desember 2025 di wilayah Sumatera dan Kalimantan, sementara di Jawa, Sulawesi, Maluku, dan Papua, puncak hujan akan terjadi pada Januari–Februari 2026.

Meskipun sifat curah hujan diprediksi normal di sebagian besar wilayah (69,5 % ), ada 27,6 % ZOM yang berpotensi mengalami curah hujan di atas normal.

Wilayah-wilayah tersebut mencakup sebagian besar Jawa Barat, sebagian Jawa Tengah, serta beberapa wilayah di Sulawesi, Maluku, dan Papua.

Oleh karena itu, BMKG mengimbau seluruh pihak, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat, untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan angin kencang.

"Dengan kondisi ini, potensi ancaman bahaya hidrometeorologi yang dapat menyebabkan dampak seperti banjir, banjir bandang, genangan air, tanah longsor, dan angin kencang tetap perlu diwaspadai, terutama pada wilayah dengan prediksi curah hujan atas normal," ujarnya. 
 
Oleh karena itu, lanjut Dwikorita, BMKG mengimbau kementerian/lembaga, pemerintah daerah, sektor terkait, dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan. 

Penyesuaian kalender tanam pertanian, pengelolaan waduk dan irigasi, perbaikan drainase, pengendalian hama di perkebunan, hingga langkah mitigasi dampak ancaman bahaya hidrometeorologi harus dilakukan sejak dini agar dampak dapat ditekan.(*)

Fahdi Fahlevi/Tribunnews

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved