Kisah Melissa, Bayi yang Selamat dari Bombardir Israel, Kehilangan 68 Anggota Keluarganya
Melissa Joudah baru berusia 16 bulan saat mendadak kehilangan lebih dari 60 anggota keluarganya akibat serangan Israel.
TRIBUNJABAR.ID - Melissa Joudah baru berusia 16 bulan saat mendadak kehilangan lebih dari 60 anggota keluarganya akibat serangan Israel.
Ia ditemukan dalam keadaan selamat di bawah reruntuhan rumahnya yang hancur dihantam roket.
Salah satu bibi Melissa, Yasmeen Joudah, menceritakan bagaimana bombardir Israel terhadap rumah mereka membuat dia dan Melissa kehilangan segalanya.
Seperti dilansir Al Jazeera, pada suatu hari pada pukul empat pagi, Yasmeen terbangun karena ponselnya yang terus berdering.
Teman dan kerabat di kontaknya rupanya terus meneleponnya untuk menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya seluruh keluarganya.
Yasmeen pun langsung berlari menuju rumah orang tuanya, yang ternyata sudah rata dengan tanah.
Keluarga Joudah sedang tertidur ketika sebuah rudal Israel menargetkan rumah empat lantai mereka, mengubur puluhan anggota keluarga di bawah reruntuhan.
Yasmeen melihat sekeliling ketika mayat demi mayat ditarik keluar dari bawah reruntuhan.
Baca juga: Israel Klaim Temukan Ruang Bawah Tanah RS di Gaza Berisi Rompi Bom Bunuh Diri sampai Senapan AK47
Kemudian Melissa Jourdah, yang berusia 16 bulan, putri saudara perempuannya yang ceria dan baru saja belajar berjalan, ditarik keluar.
Semua orang mengira dia sudah mati, tetapi ia selamat. Namun, pecahan peluru akibat serangan udara Israel telah bersarang di sumsum tulang belakang Melissa, melumpuhkannya dari dada ke bawah.
“Semua orang telah pergi,” kata Yasmeen, berbicara dari Rumah Sakit Martir Al-Aqsa.
“Kelima saudara saya tewas. Ibu saya. Kedua bibi saya. Anak perempuan mereka, anak laki-laki mereka. Kakak ipar saya. Saya ingin mereka kembali. Bawa kembali pada saya,” isaknya.
Dari keluarga dekatnya, Yasmeen menghitung ada 32 anggota yang terbunuh, sebagian besar adalah perempuan.
Ayah Melissa, orang tuanya, saudara perempuannya dan anak-anak mereka juga dibunuh, sehingga total anggota keluarga Joudah menjadi 68 orang.
Kepala Departemen Ortopedi di Rumah Sakit Martir Al-Aqsa, Dr Ayman Harb, mengatakan, Melissa sangat membutuhkan perawatan medis di luar negeri.
Buntut Kasus Raya dan Bayi Wafat karena Tak Dapat Ruang Perawatan di Sukabumi, Dinkes Janjikan Ini |
![]() |
---|
Rumah Zakat Siapkan 22.400 Kaleng Kornet Superqurban untuk Palestina |
![]() |
---|
Fakta di Balik Bayi Meninggal Usai Dirawat 3 Hari di IGD: RSUD Palabuhanratu Sukabumi Tak Punya PICU |
![]() |
---|
Viral Bayi di Sukabumi Meninggal di Rumah Sakit Diduga Gara-gara Ruangan Penuh |
![]() |
---|
Kembali Korban Berjatuhan di Gaza Utara, Ambulans Dompet Dhuafa Terus Evakuasi Tiada Henti |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.