Ratusan Warga KBB Terjangkit Demam Berdarah, Paling Banyak Terjadi di Cikalongwetan dan Cililin

"Kalau fogging (pengasapan) tidak efektif mencegah DBD, upaya itu hanya membunuh nyamuk dewasa, tidak bisa membunuh jentik nyamuk"

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Adityas Annas Azhari
Pixabay.com
Nyamuk penyebab DBD. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Ratusan orang warga Kabupaten Bandung Barat (KBB), terjangkit penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) sepanjang tahun 2023 ini dan dua orang di antaranya meninggal dunia.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan KBB, pada periode Januari hingga Juli 2023 ada 304 kasus DBD di mana 2 di antaranya meninggal dunia, sementara dari Juli hingga November 2023 tercatat ada 143 kasus DBD.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan KBB, Nurul Rasihan mengatakan, dari total kasus DBD tersebut, jumlah kasus terbanyak ada di Kecamatan Cikalongwetan dan Cililin.

Baca juga: Kemenkes Ingatkan Warga untuk Waspada DBD, Penyebab Kematian Tertinggi Nomor 6 pada Anak

"Untuk di Kecamatan Cikalongwetan ada 80 kasus dan Cililin 61 kasus DBD," ujarnya di Perkantoran Pemda KBB, Selasa (14/11/2023).

Menurutnya, banyaknya kasus DBD tersebut akibat perubahan cuaca dari kemarau ke musim hujan karena kondisi tersebut menyebabkan populasi nyamuk aedes aegypti terus meningkat.

Atas hal tersebut, pencegahan DBD yang paling efektif yaitu dengan menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air dan mendaur ulang barang yang memiliki potensi tempat berkembang biak nyamuk.

Baca juga: Ratusan Warga Cimahi Terjangkit DBD Sepanjang Tahun 2023, Dua Orang Meninggal Dunia

"Kalau fogging (pengasapan) tidak efektif mencegah DBD, upaya itu hanya membunuh nyamuk dewasa, tidak bisa membunuh jentik nyamuk," kata Nurul Rasihan.

Menurutnya, melalui langkah-langkah tersebut dapat mencegah berkembang biaknya nyamuk aedes aegypti yang menjadi penyebar DBD, sehingga dengan pola seperti itu maka kasus DBD diharapkan dapat menurun. 

Sebenarnya, kata dia, jika tidak ada genangan air tidak akan ada jentik nyamuk, namun jika masih banyak kasus DBD, berarti masih banyak genangan air di lingkungan masyarakat.

"Melalui puskesmas kami juga sudah melakukan sosialisasi terkait pentingnya pemberantasan sarang nyamuk (PSN)," ucapnya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved