PLN Kawal Pelatihan Pencegahan Kekerasan Berbasis Gender di Proyek PLTA Upper Cisokan

PLN UIP JBT gelar pelatihan pencegahan kekerasan berbasi gender di lingkungan PLTA Upper Cisokan

Editor: Siti Fatimah
Dok PLN UIP JBT
PELATIHAN - PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah (PLN UIP JBT) terus memperkuat komitmen terhadap pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif dengan menyelenggarakan pelatihan pencegahan kekerasan berbasis gender dan kekerasan terhadap anak di lingkungan proyek PLTA Upper Cisokan Pumped Storage.  

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah (PLN UIP JBT) terus memperkuat komitmen terhadap pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif.

Salah satu bentuk nyata dari komitmen tersebut adalah upaya mendorong dan memastikan kontraktor utama, China Gezhouba Group Company Ltd, Daelim E&C Company Ltd, PT (Persero) Wijaya Karya (CGGC - DL E&C - WIKA Joint Venture) untuk menyelenggarakan pelatihan pencegahan kekerasan berbasis gender dan kekerasan terhadap anak di lingkungan proyek PLTA Upper Cisokan Pumped Storage. 

Kegiatan ini dilaksanakan bekerja sama dengan Sapa Institute, lembaga independen yang fokus pada isu perlindungan perempuan dan anak serta penguatan kapasitas masyarakat dalam pencegahan kekerasan.

Baca juga: Wujudkan Transformasi Budaya dan SDM Unggul, Srikandi PLN UIP JBT Gelar “Inspiring Srikandi

Pelatihan ini diikuti oleh 118 peserta yang terdiri dari pekerja proyek, baik lokal maupun non-lokal dengan tujuan meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya lingkungan kerja yang aman, adil dan bebas diskriminasi.

General Manager PLN UIP JBT, Widya Anggoro Putro menekankan pentingnya penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) tidak hanya dalam pembangunan secara fisik, tetapi juga dalam pengelolaan sumber daya manusia.

"Kami tidak ingin proyek ini hanya sukses secara teknis, tetapi juga harus menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. PLN memastikan seluruh mitra kerja, termasuk kontraktor turut mengambil peran dalam membangun budaya kerja yang melindungi semua pihak, termasuk perempuan dan anak," ujar Anggoro.

Hal senada disampaikan oleh Manager PLN Unit Pelaksana Proyek Jawa Bagian Tengah 1, Nugroho Budi Sulaksono yang menyatakan bahwa pelatihan ini adalah bagian dari upaya sistematis untuk membentuk lingkungan kerja yang sehat dan berkeadilan.

"Kami mengawal langsung pelaksanaan pelatihan ini agar para pekerja memahami hak-hak mereka serta tahu bagaimana mencegah dan melaporkan potensi kekerasan di sekitar mereka. Ini adalah investasi sosial jangka panjang," kata Budi.

Materi pelatihan yang diberikan meliputi pemahaman bentuk-bentuk kekerasan, peran pekerja dalam pencegahan, serta mekanisme pelaporan yang telah diatur.

Sri Mulyati, perwakilan dari Sapa Institute, mengapresiasi keterlibatan aktif PLN dan CGGC dalam mendorong kesadaran sosial di sektor konstruksi. Dirinya mengungkapkan pentingnya ruang dialog di antara para pegawai agar tercipta suasana kerja yang kondusif.

Baca juga: PLN UIP JBT Gelar Pelatihan Kesetaraan Gender, Wujud Nyata Semangat Kemerdekaan

"Kesadaran terhadap isu kekerasan berbasis gender dan anak masih minim di sektor konstruksi. Dengan pelatihan ini, kami membuka ruang dialog yang penting agar seluruh pekerja, tanpa terkecuali, merasa aman dan dihargai," ungkap Sri.

Tak hanya dari sisi penyelenggara, para pekerja yang mengikuti pelatihan juga merasakan manfaat langsung dari kegiatan ini.

Salah satu peserta, Fikri Sihab, seorang pekerja lokal asal Desa Sukaresmi, Kecamatan Rongga, menyampaikan pandangannya.

"Alhamdulillah ini banyak manfaatnya bagi kami dari pekerja yang belum paham bagaimana memahami kekerasan, pemaksaan dan kekerasan secara berbasis gender. Ini bermanfaat untuk keluarga kita di rumah, bapak-bapak yang belum paham terkait kekerasan berbasis gender terhadap istri dan lain sebagainya. Mudah mudahan agenda seperti ini akan ada kembali untuk pegawai-pegawai baru selanjutnya," kata Fikri.

PLN UIP JBT berharap melalui terselenggaranya pelatihan ini, semua pihak yang terlibat dalam proyek PLTA Upper Cisokan dapat berkontribusi menciptakan lingkungan kerja yang aman, setara, dan bebas dari kekerasan dalam bentuk apa pun.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved