Presiden Erdogan Tidak Mau Lagi Berkomunikasi dengan Netanyahu, Turki Tarik Dubes dari Israel

Erdogan juga memimpin unjuk rasa besar-besaran di Istanbul akhir pekan lalu dan menuduh pemerintah Israel berusaha membasmi warga Palestina.

Editor: Adityas Annas Azhari
haaretz.com
Recep Tayyip Erdogan 

TRIBUNJABAR.ID, ANKARA - Serangan bertubi-tubi Israel terhadap Gaza,Palestina telah membuat sejumlah negara murka.

Turki salah satunya. Negara itu pada akhir pekan kemarin telah menarik duta besarnya untuk Israel, sekaligus menghapuskan nama Benjamin Netanyahu dalam daftar komunikasi antarkepala pemerintahan.

Langkah Turki itu dilakukan sebagai protes atas pembantaian warga sipil di Gaza oleh negeri Zionis itu.

Ankara mengumumkan keputusan tersebut menjelang kunjungan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken ke Turki.

Seorang wanita berdiri di rumah yang rusak parah setelah di bom Israel di Rafah di selatan Jalur Gaza pada 19 Oktober 2023.
Seorang wanita berdiri di rumah yang rusak parah setelah di bom Israel di Rafah di selatan Jalur Gaza pada 19 Oktober 2023. ((Mohammed ABED / AFP))

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengatakan, ia menganggap Netanyahu secara pribadi bertanggung jawab atas meningkatnya jumlah korban warga sipil di Jalur Gaza.

“Netanyahu bukan lagi seseorang yang dapat kami ajak bicara. Kami telah mengabaikannya,” demikian media Turki mengutip pernyataan Erdogan.

Kementerian luar negeri Israel akhir pekan lalu mengatakan Tel Aviv mengevaluasi kembali hubungan dengan Ankara yang semakin panas akibat perang Israel-Hamas.

Baca juga: Warga Palestina Rata-rata Hanya Makan 2 Potong Roti/Hari, Tak Ada Tempat yang Aman di Gaza

Sebelumnya mereka telah menarik semua diplomat dari Turki dan negara-negara regional lainnya sebagai tindakan pencegahan keamanan.

Di satu sisi, Erdogan mengakui Turki tidak mampu sepenuhnya memutuskan kontak diplomatik dengan Israel.

“Memutus hubungan sama sekali tidak mungkin dilakukan, terutama dalam diplomasi internasional,” kata Erdogan, Sabtu (4/11/2023).

Karenaitu Erdogan meminta kepala badan intelijen Turki, Ibrahim Kalin mempelopori upaya menengahi diakhirinya perang di Gaza.

Baca juga: Viking Siap Tabrak Regulasi demi Palestina, Akan Kibarkan Ribuan Bendera di Laga Persib-Arema FC

“Ibrahim Kalin sedang berbicara dengan pihak Israel. Tentu saja dia juga sedang bernegosiasi dengan Palestina dan Hamas,” kata Erdogan.

Namun ia menambahkan Netanyahu memikul tanggung jawab utama atas kekerasan tersebut dan telah kehilangan dukungan dari warganya sendiri.

“Yang perlu dia lakukan adalah mengambil langkah mundur dan menghentikan hal ini,” kata Erdogan.

Baca juga: Indonesia Akan Kirim Kapal Rumah Sakit ke Gaza, Dubes Palestina Ucap Terima Kasih

Israel dan Turki baru tahun lalu setuju untuk mengangkat kembali duta besar mereka setelah satu dekade kedua negara tidak menjalin hubungan baik.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved