Presiden Erdogan Tidak Mau Lagi Berkomunikasi dengan Netanyahu, Turki Tarik Dubes dari Israel

Erdogan juga memimpin unjuk rasa besar-besaran di Istanbul akhir pekan lalu dan menuduh pemerintah Israel berusaha membasmi warga Palestina.

Editor: Adityas Annas Azhari
haaretz.com
Recep Tayyip Erdogan 

Mereka juga melanjutkan diskusi mengenai proyek pipa gas alam yang didukung AS yang dapat menjadi landasan bagi kerja sama yang lebih jangka panjang di tahun-tahun mendatang.

Namun hubungan Turki-Israel memburuk pasca serangan Israel ke Gaza. Erdogan bahkan mengatakan pemerintah Israel berperilaku seperti penjahat perang.

Baca juga: Ini Alasan 3 Relawan MER-C Tolak Dievakuasi dari Gaza, Mereka Ada di RS Indonesia di Gaza Utara

Erdogan juga memimpin unjuk rasa besar-besaran di Istanbul akhir pekan lalu dan menuduh pemerintah Israel berusaha membasmi warga Palestina.

Ankara memperkeras sikapnya terhadap Israel dan para pendukungnya di Barat – khususnya Amerika Serikat–ketika pertempuran meningkat dan jumlah korban tewas di kalangan warga sipil Palestina melonjak.

Seorang perempuan warga Gaza berjalan di tengah reruntuhan bangunan akibat serangan udara Israel di wilayah al-Rimal, Gaza City, Selasa (10/10/2023). Israel melancarkan pengeboman besar-besaran pada Gaza sebagai balasan atas serangan militan Hamas pada Sabtu (7/10/2023). Kekerasan militer antara Hamas dan Israel telah menewaskan lebih dari 1.000 orang.
Seorang perempuan warga Gaza berjalan di tengah reruntuhan bangunan akibat serangan udara Israel di wilayah al-Rimal, Gaza City, Selasa (10/10/2023). Israel melancarkan pengeboman besar-besaran pada Gaza sebagai balasan atas serangan militan Hamas pada Sabtu (7/10/2023). Kekerasan militer antara Hamas dan Israel telah menewaskan lebih dari 1.000 orang. (MOHAMMED ABED / AFP)

Kementerian luar negeri Turki mengatakan Duta Besar Turki untuk Israel, Sakir Ozkan Torunlar dipanggil kembali ke Turki.

Atas kebijakan Turki ini, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Lior Haiat, menyebut Presiden Turki berpihak pada Hamas.

Baca juga: Sudah Ada Larangan Sikap Politik di Stadion, Viking Akan Tetap Gelar Koreo Dukung Palestina

Namun Hamas mengeluarkan pernyataan yang memuji keputusan tersebut dan mendesak Turki untuk memberikan tekanan pada Presiden (Joe) Biden dan pemerintahannya.

Hamas berharap Turki dapat memudahkan bantuan kemanusiaan dan medis untuk dapat menjangkau orang-orang yang terkepung di Jalur Gaza. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved