Sosok Peracik Keripik Pisang Narkoba dan Happy Water, Buat Narkoba di Kontrakan, Dikira Pengangguran
Tak hanya keripik pisang narkoba, R juga membuat happy water yang ternyata mengandung narkoba.
Menurut Wahyu, pabrik narkoba pisang narkoba dan cairan Happy Water baru berjalan sebulan sebelum akhirnya terbongkar polisi.
Dijelaskan Wahyu, para pelaku tersebut mempunyai sejumlah peran
Baca juga: Polres Subang Sita Ratusan Gram Sabu dan Ganja, Pelaku Jual Narkoba dengan Cara COD dan Sistem Peta
"Delapan orang total yang kita tangkap, ada yang berperan pemilik rekening, pengambil hasil produksi, pemasaran, produksi, dan juga distributor," jelas Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Komjen Pol Wahyu Widada, dalam acara yang sama di Bantul.
Wahyu menerangkan, modus baru peredaran narkoba ini terungkap setelah petugas melakukan operasi siber dan pemantauan di dunia maya.
"Hasil operasi siber ada penjualan narkoba dalam bentuk happy water dan keripik pisang, harganya juga cukup tinggi, tidak masuk akal. Dengan itu kita curiga, kita lakukan tracing dan pemantauan terhadap akun yang menjual tersebut," paparnya.
Berdasarkan penyelidikan selama satu bulan, pada tanggal 2 November dilakukan penangkapan di Depok dengan barang bukti keripik pisang dan happy water.
Bareskrim kemudian bekerja sama dengan Polda DIY saat mengembangkan kasus ini.
Hingga kemudian polisi menciduk sejumlah orang di beberapa tempat.
Saat ini, petugas juga tengah mengejar empat nama yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
Siapa sebenarnya R?
R diketahui berasal dari DKI Jakarta.
Sehari-hari cuma dia berada di kontrakannya sehingga banyak warga yang menganggap dia pengangguran.
R tinggal di rumah itu sejak satu bulan lalu.
Rumah yang ditempati R adalah milik Wahyuni (66).
Wahyuni merasa kaget dengan penangkapan R pada Kamis (2/11/2023).
| Sepasang Remaja Kembar Jadi Kurir Sabu di Ciamis, Operasi Antik Lodaya 2025 Ungkap Fakta Gelap |
|
|---|
| Perkembangan Jaringan Narkoba via Online di Cirebon Bak Bisnis Digital, Diatur Admin IG |
|
|---|
| Berperan dalam Peredaran Sabu di Garut, Ebet Kantongi Rp 100 Ribu Per Gram, Berakhir Dicokok Polisi |
|
|---|
| Polisi di Cimahi Diteriaki Maling hingga Dianiaya saat Usut Kasus Narkoba, 3 Pelaku Kini Dibekuk |
|
|---|
| Jabar Catat Pertumbuhan Ekonomi 5,20 Persen di Atas Nasional, Tapi Angka Pengangguran Meningkat |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Barang-bukti-keripik-pisang-narkoba-yang-diproduksi-di-Bantul-Yogyakarta.jpg)