AWAS! Siklon FINA Terbentuk, BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem & Gelombang Tinggi di Maluku
Siklon yang berkembang cepat dari Bibit Siklon Tropis 97S ini dipastikan membawa dampak cuaca ekstrem.
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) secara resmi mengumumkan terbentuknya Siklon Tropis FINA di Laut Arafuru, selatan Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku pada Rabu (19/11/2025) dini hari.
Siklon yang berkembang cepat dari Bibit Siklon Tropis 97S ini dipastikan membawa dampak cuaca ekstrem.
Cuaca ekstrem itu berupa hujan lebat hingga sangat lebat dan gelombang tinggi kategori berbahaya di wilayah timur Indonesia, khususnya Maluku dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Saat ini, Siklon FINA berada pada koordinat 9.7° LS, 131.6° BT dengan kecepatan angin maksimum 40 knots (75 km/jam).
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menyebut kecepatan pertumbuhan siklon ini mendorong dikeluarkannya peringatan dini segera.
“Pertumbuhan yang cepat ini mendorong BMKG untuk segera mengeluarkan peringatan dini mengenai potensi dampak cuaca ekstrem, khususnya Hujan Lebat hingga Sangat Lebat dan gelombang laut kategori berbahaya, di wilayah Maluku dan Nusa Tenggara Timur (NTT),” kata Guswanto.
Baca juga: BMKG: Indonesia Masuki Puncak Musim Hujan Panjang, Waspada Siklon Tropis hingga Februari 2026
Diprediksi Menguat Menjadi Kategori 2
BMKG memprediksi Siklon Tropis FINA akan terus menguat dalam 24 jam ke depan, dengan kecepatan angin diperkirakan mencapai 55 knots (100 km/jam).
Peningkatan intensitas ini menandakan adanya peluang status siklon naik menjadi kategori 2, dengan pergerakan yang tetap menuju Timur–Timur Laut, dekat dengan wilayah Indonesia.
Potensi Dampak Hujan dan Angin Kencang:
Maluku: Hujan lebat hingga sangat lebat disertai angin kencang berpotensi terjadi, khususnya di Kabupaten Maluku Barat Daya, Kepulauan Tanimbar, dan Kepulauan Aru.
NTT: Hujan sedang hingga lebat berpotensi melanda hampir seluruh wilayah NTT.
Peringatan Gelombang Tinggi Berbahaya
Selain hujan lebat, Siklon FINA juga menimbulkan ancaman gelombang tinggi kategori berbahaya setinggi 1,5 hingga 4 meter di Laut Arafuru bagian barat dan tengah.
Sementara itu, gelombang kategori sedang (1,25–2,5 meter) diperkirakan terjadi di Samudra Hindia selatan NTT, Perairan selatan NTT, Laut Sawu, Perairan Kepulauan Leti hingga Kepulauan Tanimbar, dan Laut Banda.
Imbauan BMKG: Tingkatkan Kesiapsiagaan
Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, mengimbau masyarakat untuk tenang namun meningkatkan kewaspadaan, terutama di wilayah rawan.
Pemerintah daerah diminta memperkuat koordinasi dan respons cepat terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan banjir bandang.
"Nelayan dan operator kapal disarankan menunda aktivitas di wilayah perairan yang berisiko tinggi," ujar Andri, seraya memastikan BMKG melalui TCWC Jakarta akan terus memantau dan memberikan pembaruan informasi secara berkala.(*)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
siklon tropis
Siklon Tropis 97S
cuaca ekstrem
Kepulauan Tanimbar
| Anggaran Tak Terduga Sisa Rp50 Juta, Pemkot Tasik Putar Otak Hadapi 22 Titik Potensi Bencana |
|
|---|
| PLN Perkuat Keandalan Listrik di Musim Hujan, Tim PDKB Siaga Lindungi Warga Bekasi |
|
|---|
| PLN Siaga Cuaca Ekstrem, Keandalan Listrik dan Keselamatan Warga Jadi Prioritas |
|
|---|
| Diterjang Angin Kencang, Purwakarta Dilanda Pohon Tumbang, Listrik Sempat Terganggu |
|
|---|
| Pencarian 2 Pemancing yang Hilang di Sukabumi Terkendal Cuaca Ekstrem, Hujan hingga Gelombang Tinggi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/dua-bibit-siklon-tropis-di-perairan-dekat-Indonesia.jpg)