OPM Digelar di Sumedang Untuk Kendalikan Harga Beras Sekaligus Cegah Penimbunan

Operasi Pasar Murah (OPM) di Kabupaten Sumedang, yang dimulai 23 September 2023 di sejumlah kecamatan untuk merespons harga beras mahal, bukan hanya

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Darajat Arianto
TRIBUNJABAR.ID/KIKI ANDRIANA
Muhammad Iqbal, pemilik grosir beras di Jalan Kolonel Ahmad Syam, Desa Sayang, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, saat ditemui TribunJabar.id, Sabtu (16/9/2023) sore menanggapi harga beras yang mahal. 

Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Operasi Pasar Murah (OPM) di Kabupaten Sumedang, yang dimulai pada 23 September 2023 di sejumlah kecamatan untuk merespons harga beras mahal, bukan hanya mencegah terjadinya inflasi.

Namun, OPM juga mencegah terjadinya penimbunan beras.

Penimbunan mungkin dilakukan oleh para bandar atau tengkulak beras.

Dengan OPM, para penimbun beras akan merasa rugi sendiri, sebab, ditimbun sekalipun, keuntungan tidak akan ada.

"(OPM) itu akan merugikan penimbun beras kalau ada lokasi pasar murah, beras kita sebarkan, di masyarakat jadi melimpah," kata Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan dan UMKM (Diskoperindag-UMKM), Agus Kori kepada TribunJabar.id, Sabtu (16/9/2023).

Baca juga: Omzet Pedagang Beras di Sumedang Anjlok hingga 30 Persen Imbas Harga Terus Naik

Namun demikian, Agus menyebut belum ada laporan mengenai penimbunan beras di Sumedang.

"Salah satu antisipasi penimbunan beras, ya kita buat sidak ke lapangan, ke Distributor. Kita setiap hari di lapangan melaporkan itu lewat aplikasi Sindang (Sistem Informasi Perdagangan)," kata Agus.

Ia mengatakan, stok beras di pasaran saat ini aman dan dinilai masih mencukupi.

Menurutnya, pantauan harga dilakukan setiap hari, dan jika kenaikan harga sudah lebih dari 15 persen, maka itu potensi inflasi.

"Inflasi diantisipasi dengan sidak dan Operasi Pasar Murah," katanya.

Agus mengatakan, harga beras saat ini merangkak naik sebagai imbas dari kemarau panjang di mana sawah-sawah gagal tanam.

"Dampak dari kekeringan juga, imbas dari yang lain, meski kenaikannya masih dalam batas normal," katanya, seraya menyebut ada juga komoditas lain yang hargaya turut naik. (*)

Baca juga: Minggu Depan Ada Operasi Pasar di Kota Bandung, 300 Ton Beras Akan Digelontorkan

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved