Kebakaran di TPA Sarimukti

Bekerja Keras Padamkan Kebakaran TPA Sarimukti Hampir Sebulan, Tiga Mobil Damkar KBB Pun Turun Mesin

Selain akibat terus-menerus digunakan memadamkan kebakaran, kerusakan tiga mobil tersebut terjadi akibat usianya yang sudah tua.

|
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar
Petugas damkar saat beristirahat di samping mobil yang digunakan memadamkan kebakaran TPA Sarimukti beberapa waktu lalu. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Tiga unit mobil milik Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Bandung Barat (KBB) turun mesin akibat terus-menerus digunakan untuk memadamkan kebakaran TPA Sarimukti selama 28 hari.

Mobil-mobil itu turun mesin karena digunakan setiap hari dari pagi hingga tengah malam.

Pasalnya, titik api dan kepulan asap terus muncul akibat masih adanya gas metan, plastik yang mudah terbakar, dan embusan angin kencang.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan KBB, Siti Aminah Anshoriah, mengatakan, secara keseluruhan pihaknya memiliki 10 unit yang masing-masing satu unit di Poswil Cililin, Lembang, Cipatat dan Cikalongwetan, serta 6 unit lagi di Mako Damkar.

"Tapi mobil kami sudah turun mesin tiga (unit) karena full tiap pagi, siang, sampai malam untuk memadamkan kebakaran di sini," ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat (15/9/2023).

Agar proses pemadaman kebakaran di TPA Sarimukti bisa tetap berjalan, pihaknya menggunakan mobil yang standby di poswil, dan harus langsung memperbaiki tiga mobil yang turun mesin ke bengkel.

"Tiga unit pernah masuk bengkel. Kalau hanya kerusakan biasa, paling mekaniknya langsung memperbaiki di sini," kata Siti Aminah.

Selain akibat terus-menerus digunakan memadamkan kebakaran, kerusakan tiga mobil tersebut terjadi akibat usianya yang sudah tua.

Kondisi seperti itu menghambat proses pemadaman dan pihaknya sempat kewalahan, terutama saat kobaran api membesar.

Beruntung selama proses pemadaman pihaknya dibantu dari petugas Damkar di wilayah Bandung Raya hingga Cianjur, dan sekarang penanganannya diambil alih oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang bisa menurunkan petugas dari wilayah lain.

"Waktu itu pernah api membesar, tapi mobil kami cuma dua unit, jadi harus ke sana-kemari."

"Sekarang kami dibantu juga dari Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Cianjur, dan tim reaksi cepat," ucapnya.

Saat ini, pihaknya menggunakan tiga unit mobil dari setiap poswil dan ditambah dua unit untuk mengangkut peralatan sehingga total jumlah armada yang diturunkan dari KBB ada lima unit.

"Kalau personel yang diturunkan dari KBB minimalnya 25 orang."

"Alhamdulillah sampai sekarang mereka masih kuat belum ada yang sakit, terus berjibaku menjalankan tugasnya," ujar Siti Aminah. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved