Kebakaran di TPA Sarimukti

Kondisi Terkini TPA Sarimukti dan TPA Legok Nangka, Tinggal Asap, Titik Api Sudah Tak Ada

Gubernur meminta empat wilayah di Bandung Raya mampu mengurangi sampahnya hingga 50 persen.

|
Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID/HILMAN KAMALUDIN
Petugas Diskar PB Kota Bandung saat melakukan teknis penyuntikan untuk memadamkan api di TPA Sarimukti, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) karena kobaran api terus menyala, Rabu (23/8/2023). 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sudah sekitar 10 hari terjadi kebakaran TPA Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat, yang mengakibatkan pembuangan sampah se-Bandung dihentikan sementara.

Dengan adanya kejadian tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, membuat TPS untuk pembuangan sampah sementara.

Menurut Gubernur Jawa Barat, kini kondisi TPA Sarimukti sudah membaik.

"Titik-titik api sudah tidak ada, tinggal sisa-sisa asap. Mungkin sehari atau dua hari ini bisa selesai," ujar Ridwan Kami, setelah acara wisuda hafidz di Gedong Budaya Soreang, Kabupaten Bandung, Senin (28/8/2023).

Selain itu Ridwan Kamil, mengaku, pihaknya sudang menyiapkan penampungan sampah sementara.

Lokasinya masih di area TPA Sarimukti, namun dengan lokasi dan zona yang berbeda.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, melaksanakan pemantauan lapangan terkait kebakaran TPA Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat, Jumat (25/8/2023).
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, melaksanakan pemantauan lapangan terkait kebakaran TPA Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat, Jumat (25/8/2023). (Dok. Biro Adpim Jabar)

"Penampungan sementara sudah kami siapkan. Harusnya hari ini, atau besok sudah bisa buang sampah," kata Ridwan Kamil.

Ridwan kamil mengungkapkan, kini pihaknya sudah minta kepada seluruh kota kabupaten untuk mengurangi sampah. 

Dari 450 ritase truk, dikurangi minimal setengahnya. Sehingga masyarakat kelola sampahnya sendiri, jangan semua dibuang," ujar dia.

Baca juga: Operasional Zona Darurat TPA Sarimukti Diundur, Baru Bisa Dipakai 1-2 Hari ke Depan

Ridwan Kamil mengatakan, dengan membuat komposting  dengan sumber-sumber sampah. 

"Sehingga kalau sisa makanan, nasi, atau sayur, jangan dibuang ke tempat sampah. Dibikin kompos di halaman masing-masing," tuturnya.

Kalau itu dilakukan, kata Ridwan Kamil, maka volume truk yang datang ke Sarimukti akan sedikit. 

"Jadi sifatnya hanya residu bukan sampah mentah langsung. Reduksi dari sumbernya, target setengahnya harus berkurang," katanya.

Saat ditanya terkait TPA Legoknangka, Nagreg, Ridwan Kamil mengatakan, itu sudah diumumkan pemenangnya, teknologi Jepang Sumitomo. 

"Butuh waktu, berproses, mungkin dalam hitungan setahun selesai. Maka Jawa Barat naik kelas, pengelolaannya  kelas dunia," katanya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved