Warga Curcol kepada Anggota DPRD Bandung, Soal Zonasi PPDB, Kesehatan Hingga Minta Seragam Senam

Tak kurang dari 150 orang warga RW 15 Kelurahan Cikutra Kecamatan Cibeunying Kidul menyampaikan keluh kesah kepada anggota DPRD Kota Bandung

Penulis: Tiah SM | Editor: Darajat Arianto
TRIBUNJABAR.ID/TIAH SM
Wakil Ketua I DPRD Kota Bandung Kurnia Solihat menggelar reses hari pertama di Jalan Sukasenang, Kelurahan Cikutra, Kecamatan Cibeunying Kidul, Kamis (24/08/2023). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Tiah SM

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Tak kurang dari 150 orang warga RW 15 Kelurahan Cikutra Kecamatan Cibeunying Kidul menyampaikan keluh kesah kepada anggota DPRD Kota Bandung di Jalan Sukasenang, Kamis (24/08/2023).

Keluhan disampaikan ketika Wakil Ketua I DPRD Kota Bandung Kurnia Solihat menggelar reses hari pertama.

Warga mengeluh anaknya tidak masuk SMA negeri padahal rumah sangat dekat dengan sekolah, ada juga yang mengeluh ada tagihan BPJS jutaan rupiah dan keluhan lainnya terkait gangguan keamanan.

Warga yang hadir sebagian besar emak emak ini meminta jalan diaspal hingga minta kaos seragam senam.

Ada juga yang mengucapkan terima kasih karena anaknya masuk sekolah negeri berkat bantuan Kurnia Solihat.

Menanggapi aspirasi warga, politisi Partai Gerindra ini berjanji akan mencari solusi yang terbaik sesuai kewenangannya.

Terkait jalur zonasi, tahun depan Presiden Jokowi berjanji akan meninjau jalur zonasi dan akan dikembalikan ke jalur prestasi.

Baca juga: Bandung Darurat Sampah, Anggota DPRD Minta Pembangkit Listrik Tenaga Sampah Segera Direalisasikan

"Mudah mudahan jika kembali jalur prestasi maka masalah PPDB tak akan lagi terjadi," ujar Kurnia disambut tepuk tangan.

Begitu juga yang mennunggak BPJS akan diselesaikan.

Warga bisa berobat gratis menggunakan program UHC dari APBD Kota Bandung cukup besar bisa melayani ribuan warga Kota Bandung.

Kurnia minta kepada warga agar benci politik karena dengan masuk politik bisa tahu program pemerintah.

“Politik tidak jahat yang jahat itu orang nya yang melanggar aturan,” ujarnya.

Kurnia juga minta jangan sebut dewan yang terhormat karena dirinya sebagai wakil rakyat adalah pelayan masyarakat.

"Saya digaji oleh rakyat yang membayar pajak jadi tidak pantas disebut yang terhormat. Saya siap layani masyarakat," ujarnya.

Ia mengatakan, pada Oktober sampai Desember 2023, agenda reses atau pertemuan dengan warga ditiadakan dan diganti dengan pelatihan kuliner.

Baca juga: LBP2 Jabar Dukung Hapus Sistem Zonasi di PPDB karena Infrastruktur dan Kualitas Sekolah Belum Merata

Kurnia menjadi anggota DPRD Kota Bandung dua periode mengingatkan kepada warga untuk selalu mendukung program pemerintah.

"Saat ini sedang darurat sampah. Warga diminta untuk bisa mengatasi minimal memisahkan sampah antara organik dan non organik,” ujarnya.

Menùrut Kurnia, warga sulit melakukan pemisahan sampah dengan berbagai alasan tetapi untuk saat ini harus mulai dilakukan walau sulit.

Untuk mengatasi sampah, Pemkot sudah membeli 5 unit mesin pengolah sampah dari Banyuwangi tapi sampah yang diolah hanya sedikit.

"Kota Bandung memproduksi sampah 1.500 ton per hari. Jika tidak terangkut dan diatasi bisa terjadi kembali Bandung lautan sampah," ujar Kurnia. (*)

Baca juga: Pemalsu Data Kependudukan untuk PPDB Harus Diseret ke Ranah Hukum, Siswa Jalur Curang Dipindah

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved