Warga Kampung Warung Cina Rancaekek Manfaatkan Air dari Anak Sungai Citarum untuk Atasi Kekeringan
"Jadi air dari sungai disedot dengan mesin pompa, ditampung di kolam, kemudian dibiarkan menyerap ke sumur warga"
Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Adityas Annas Azhari
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG- Sudah dua bulan Kampung Warung Cina RW 1, Desa Linggar, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, mengalami kekeringan, akibat adanya fenomena cuaca El Nino.
Kolam hingga sumur warga setempat, tak berair sama sekali. Kolam terlihat seperti lapangan dengan tanah yang retak, dan ditumbuhi rumput.
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, warga setempat memanfaatkan air di Sungai Lanang yang merupakan anak Sungai Citarum.
Baca juga: Musim Kemarau Panjang Masyarakat Diimbau Pakai Masker Supaya Tak Terserang Penyakit Ini
Hal tersebut, terpaksa dilakukan oleh warga untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari, untuk mencuci pakaian, mandi, dan sebagainya. Tentu air yang digunakan, tak sebersih atau sejernih, air biasanya, meski sudah disaring.
Ketua RT 2 RW 1 Desa Linggar, Rohmat, mengatakan, kekeringan terjadi bukan hanya di wilayah RT nya saja, tapi juga seluruh RT di RW 1.
"Kekeringan ini, kalau tak salah sudah terjadi sejak dua bulan lalu," ujar Rohmat, saat ditemui di kampungnya, Senin (21/8/2023).
Baca juga: Waspada Nyamuk Aedes Aegepti Lebih Ganas di Musm Kemarau, Ratusan Warga Terjangkit DBD di Purwakarta
Rohmat, mengatakan, kini kolam yang biasanya masih berair saat kemarau juga kering, sumur-sumur di kampungnya juga tak berair.
Untuk memenuhi kebutuhan air, warga berinisiatif bagaimana caranya supaya sumur tetap terisi.
"Jadi air dari sungai disedot dengan mesin pompa, ditampung di kolam, kemudian dibiarkan menyerap ke sumur warga," kata Rohmat.
Baca juga: Tingginya Intensitas Kebakaran Saat Kemarau Imbas El Nino, Dua Bulan Terakhir Ada 31 Kejadian di KBB
Jika diisi penuh kolam yang berukuran sekitar 10x15 meter dengan kedalaman sekitar 60 sentimeter yang ada di kampungnya itu, kata Rohmat, dua atau tiga hari juga surut.
Dari kolam ini kata, Rohmat, hanya mampu mengairi sumur yang di dekat kolam ini saja, paling hanya mampu mengairi satu RT.
"Jadi air dari sungai, dimasukan ke kolam, dibiarkan meresap ke sumur, ibaratnya supaya tersaring. Sebab kalau langsung digunakan itu kotor," ujar dia.
Baca juga: Krisis Air Bersih di Kota Sukabumi Akibat Kemarau Dampak El Nino Meluas, Dua Kelurahan Ini Terimbas
Walaupun, beberapa warga, kata Rohmat, ada yang memasukan air sungai langsung ke sumurnya dan digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. "Untuk air yang dimasukan kolam dan dibiarkan meresap ke sumur, airnya jadi agak bersih," katanya.
Walaupun tetap tak bersih bening seperti air biasanya, warnanya sedikit keruh kuning atau putih, dan ada sedikit bau, tapi kata Rohmat, tetap digunakan, daripada tak ada air sama sekali.
Jika dilihat air sumur hasil dari menampung air sungai yang di kolam, di dalam sumurnya terlihat ada seperti busa sabun, airnya pun terlihat ada putih-putihnya.

Kampung Warung Cina
Kabupaten Bandung
Desa Linggar
Rancaekek
kemarau
kolam
sungai
El Nino
Sungai Citarum
GoZero Telkom Hadir di Bandung: Dorong Inovasi Circular Economy & Aksi River Clean Up |
![]() |
---|
Diterjang Angin Puting Beliung, 13 Bangunan di Soreang Bandung Rusak Parah, 3 Orang Luka |
![]() |
---|
Sejarah Situ Ciburuy di Bandung Barat dan Kisah Lagu Legendaris Bubuy Bulan |
![]() |
---|
Dari Infak Rp 500 Per Hari, SMAN 1 Padalarang Berangkatkan Guru dan Siswa ke Tanah Suci |
![]() |
---|
Diam di Atas Tower Lebih dari 7 Jam, Remaja di Cangkuang Bandung Diduga Curi Perangkat Sinyal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.