Dari Infak Rp 500 Per Hari, SMAN 1 Padalarang Berangkatkan Guru dan Siswa ke Tanah Suci

Rencananya, mereka bakal terbang ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah umrah pada pekan depan.

Disdik Jabar
Muhammad Dava Nazril Putra, siswa kelas XII SMAN 1 Padalarang bersujud syukur saat namanya diumumkan sebagai peraih Beasiswa Umrah 2025 dalam Munaqosah Tahfidzul Qur’an SMAN 1 Padalarang, Kecamatan Padalarang, KBB, Jumat (20/9/2025). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Siswa SMAN 1 Padalarang, Muhammad Dava Nazril Putra, tampak bersujud syukur ketika namanya disebut sebagai peraih nilai tertinggi dalam Munaqosah Tahfidzul Qur'an dan berhak meraih Beasiswa Umrah 2025.

Usai sujud syukur, ia terlihat memeluk sejumlah temannya dan mencium tangan guru-guru yang menghadiri kegiatan munaqosah yang merupakan rangkaian Dies Natalis Ke-58 SMAN 1 Padalarang yang terletak di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, itu. 

Dava yang merupakan siswa kelas XII tersebut akan ditemani guru mata pelajaran biologi, Tias Rahayuningsih, yang terpilih dalam seleksi antarguru dan tenaga kependidikan SMAN 1 Padalarang sebagai peraih program beasiswa serupa.

Rencananya, mereka bakal terbang ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah umrah pada pekan depan.

"Saya enggak menyangka bisa mendapatkan kesempatan umrah ke Tanah Suci dari sekolah, dan tentu ini juga berkat izin Allah Swt," kata Muhammad Dava Nazril Putra dalam keterangan tertulisnya, Jumat (19/9/2025).

Ia mengatakan, program Beasiswa Umrah 2025 tersebut memotivasinya untuk lebih semangat dalam menghafal Al-qur'an hingga mendapatkan nilai tertinggi dari siswa lainnya dalam Munaqosah Tahfidzul Qur'an SMAN 1 Padalarang.

"Saya sangat senang, dan ini semua juga pasti dikarenakan doa orang tua serta dukungan teman-teman di sekolah," ujar Muhammad Dava Nazril Putra.

Sementara Kepala SMAN 1 Padalarang, Lina, menyampaikan, beasiswa umrah bersumber dari infak harian Rp 500 untuk siswa, dan Rp 1000 untuk guru serta tenaga kependidikan yang dikumpulkan selama setahun penuh.

Nantinya, infak yang terkumpul dijadikan beasiswa umrah untuk siswa yang meraih nilai tertinggi dalam agenda tahunan Munaqosah Tahfidzul Qur’an, dan guru atau tenaga kependidikan yang lolos seleksi.

"Alhamdulillah, kami bisa memberangkatkan guru dan siswa untuk umrah berkat kedisiplinan mereka dalam infak harian meski nominalnya hanya Rp 500 serta Rp 1000," kata Lina.

Pihaknya mengakui, infak harian itu merupakan bagian dari program pendidikan karakter yang dicanangkan SMAN 1 Padalarang, dan sejalan dengan program Gapura Panca Waluya dari Pemprov Jabar.

Menurut dia, infak harian tersebut merupakan perwujudan semangat gotong royong dan kebersamaan di lingkungan sekolah, sekaligus praktik berlomba-lomba dalam kebaikan bagi siswa SMAN 1 Padalarang.

Selain itu, dalam program pendidikan karakter tersebut juga para siswa dilatih untuk berempati, bergotong royong, dan disiplin, khususnya dalam kehidupan bermasyarakat.

"Dari program infak ini, para siswa didorong untuk mempelajari bahwa dari jumlah uang yang kecil jika dihimpun bersama oleh masyarakat maka biasa mewujudkan tujuan yang besar dan baik," ujar Lina.

"Kebaikan ini yang harus ditanamkan agar para siswa menjadi manusia yang bermanfaat bagi lingkungannya, khususnya ketika terjun di masyarakat," kata Lina.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved