Kisruh Tabungan Murid di Pangandaran, Widiansyah Sebut Orang Tua Lain Susah Diajak Kompak

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Satu orang tua murid korban uang tabungan mandek di SD di Pangandaran, Widiansyah, menyebut kurang kompaknya orang tua murid lain dalam menyelesaikan uang tabungan yang sama-sama belum cair.

"Susah, para orang tua diajak kompak, itu susah," ujar Widiansyah saat dihubungi Tribunjabar.id melalui WhatsApp, Jum'at (14/7/2023) siang.

Apalagi, lanjut dia, kalau misalkan mereka diajak untuk melakukan aksi demonstrasi ke pihak sekolah bersangkutan.

"Itu susah, karena kurang bersatu. Kadang, hasilnya mau tapi kan usahanya enggak mau," katanya.

Baca juga: Kabar Terkini Kisruh Tabungan Murid di Pangandaran, Dijanjikan Cair Minggu Ini: Sabar Ada Batasnya

Ia menduga orang tua murid yang kurang gereget dan kompak karena kemungkinan malu berkomunikasi dengan pihak sekolah.

"Berbeda dengan orang tua yang anaknya sudah keluar tahun-tahun kemarin (2021 dan 2022). Mereka lebih gereget," ucap Widiansyah.

Menurutnya, penyelesaian uang tabungan anaknya yang belum dicairkan pihak SD ini harus tahu sampai di mana perkembangan dan kesanggupan membayarnya.

"Itu kan hak kita dan harus bertindak. Kita enggak bisa diam begitu saja, itu enggak bisa. Kalau saya, sebelum beres, enggak ada istilah diam," ujarnya.

Widiansyah ini merupakan satu orang tua yang tahun 2023 ini anaknya baru lulus kelas 6 di SD Negeri 2 Kondangjajar, Kecamatan Cijulang.

Anak Widiansyah, Refal, memiliki tabungan yang belum dikembalikan pihak SD Negeri 2 Kondangjajar senilai Rp 45 juta. (*)