PPDB 2023

Bupati Evaluasi PPDB di Garut, Tim Uji Petik Turun ke Lokasi Mengecek Penyalahgunaan Kartu Keluarga

Bupati Garut Rudy Gunawan menyebut pihaknya saat ini tengah melakukan evaluasi Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) di Garut, Jawa Barat.

Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Darajat Arianto
TRIBUNJABAR.ID/SIDQI AL GHIFARI
Tampilan website Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Kabupaten Garut, Jawa Barat. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari

TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Bupati Garut Rudy Gunawan menyebut pihaknya saat ini tengah melakukan evaluasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Garut, Jawa Barat.

Evaluasi tersebut dilakukan setelah adanya kecurangan di sejumlah wilayah di Indonesia.

"Adanya pemalsuan yang sudah ditemukan di Kota Bogor itu (pemerintah) meminta kepada bupati untuk memeriksa beberapa hal yang katanya ada kecurangan dalam zonasi," ujarnya saat dihubungi Tribunjabar.id, Rabu (12/7/2023).

Adanya temuan di Kota Bogor tersebut menurutnya, berimbas ke Kabupaten Garut yang disebut juga melakukan praktek kecurangan dalam sistem zonasi.

Maka pihaknya saat ini tengah menerjunkan tim uji petik untuk memeriksa kecurangan di sejumlah sekolah tingkat sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di Garut.

Baca juga: PPDB SD dan SMP Tahap Dua di Kota Bandung Diumumkan, Masih Ada Sekolah yang Kuotanya Belum Terpenuhi

"Di Garut kita belum menemukan, tetapi itu tidak menutup kemungkinan. Ini kan lagi turun ke lapangan uji petik," ungkapnya.

Rudy mengungkapkan, masyarakat tidak perlu segan melaporkan jika terjadi praktik kecurangan dalam PPDB di Garut.

Salah satu orang tua siswa di Kecamatan Garut Kota sempat mengeluh anaknya hampir gagal masuk ke sekolah yang berjarak ratusan meter dari rumahnya.

Hal tersebut disampaikan oleh LK (29) kakak kandung calon siswa PPDB.

"Adik saya hampir gagal masuk ke sekolah yang dekat rumah, kalah oleh mereka yang jaraknya puluhan meter," ujarnya kepada Tribunjabar.id.

Ia menyebut sekolah tujuannya itu dikelilingi oleh pusat pembelanjaan, sehingga menurutnya tidak mungkin dengan jarak puluhan meter itu banyak calon siswa yang bermukim di lokasi tersebut.

Baca juga: Jarak Rumah ke SMAN 1 Batujajar 500 Meter Tapi Tak Diterima PPDB, Ada yang 900 Meter Lolos

"Setelah diurus ke sekolah akhirnya bisa masuk, pendaftaran langsung diproses, kalo tidak datang ke sekolah mungkin adik saya tidak akan lolos," ucap Rudy. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved