Balita di Garut Dianiaya
AJAIB! Dokter sampai Syok, Bayi di Garut Korban Penganiayaan Itu Bertahan Hidup meski Tulang Retak
Pihak keluarga menyebut, tim dokter yang menangani SA sampai menyatakan bahwa balita tersebut mendapatkan keajaiban.
Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Kisah pilu balita berinisial SA (2), warga rusun Margawati, kota Garut, menjadi sorotan setelah video kondisinya yang penuh luka viral di media sosial.
SA dilarikan ke rumah sakit dengan luka serius: wajah lebam, serta retak tulang di tangan dan kaki, diduga kuat akibat penganiayaan.
Pihak keluarga menyebut, tim dokter yang menangani SA sampai menyatakan bahwa balita tersebut mendapatkan "keajaiban" karena masih bisa bertahan hidup dengan kondisi yang sangat memprihatinkan tersebut.
Terungkap dari Video
Kondisi SA mulai terungkap setelah video yang memperlihatkan luka serius di wajah dan tangan balita itu beredar luas di grup WhatsApp.
Video tersebut memicu respons cepat dari pemerintah setempat dan pihak kepolisian, yang segera mengevakuasi SA ke rumah sakit untuk pemeriksaan mendalam.
Baca juga: Viral di WA: Balita 2 Tahun di Garut Ditemukan dengan Retak Tulang & Wajah Bengkak, Diduga Dianiaya
Hasil pemeriksaan medis membenarkan adanya dugaan kekerasan fisik serius.
Kakek korban, Piat Haris, mengungkapkan bahwa dokter menemukan adanya retak tulang pada tangan dan kaki SA.
Selain itu ada pembengkakan di wajah dan lebam di bagian mata.
Bertahan Hidup di Tengah Luka Parah
Keterangan Piat Haris menjadi inti cerita ini. Ia menuturkan, kondisi cucunya yang sangat memprihatinkan membuat tim medis terkejut.
"Bahkan ungkapnya, dokter sempat menyampaikan bahwa anak tersebut mendapatkan keajaiban masih bisa bertahan hidup dengan kondisi memprihatikan seperti itu," ujar Piat Haris, Selasa (12/11/2025).
Piat menekankan bahwa kondisi korban, yang mengalami pembengkakan parah di wajah serta retak pada tangan dan kaki, jelas menunjukkan adanya dugaan kekerasan fisik yang serius.
"Tapi kan tak mungkin anak wajahnya bengkak, tangan retak kaki retak kalo bukan penganiayaan," ungkapnya.
Tuntutan Keadilan Keluarga
Saat ini, pihak keluarga telah melaporkan kasus ini langsung ke polisi, berharap cucunya segera mendapatkan keadilan.
Piat Haris menegaskan bahwa siapa pun pelakunya harus bertanggung jawab secara hukum.
"Jangan sampai terulang lagi. Harus dihukum seberat-beratnya, setimpal dengan perbuatannya," ucapnya.
Dia menuntut hukuman maksimal bagi pelaku, bahkan jika pelaku berasal dari pihak keluarga sendiri.(*)
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/balita-korban-penganiayaan-garut.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.