Cara Memerah Asi dengan Tangan yang Baik dan Benar, yuk catat!
Memerah ASI dengan tangan adalah teknik yang sangat sederhana dan alami untuk mendapatkan ASI perah Moms
Setelah Moms mencapai produksi susu secara penuh, Moms bisa pertahankan jadwal ini.
Agar produksi ASI lancar & bisa diperah, ahli merekomendasikan konsumsi suplemen alami. Mom bisa coba Rukaiah Madu Lacta yang juga bisa dikonsumsi ibu hamil untuk persiapan ASI.
Tips meningkatkan jumlah ASI perah
1. Perah ASI secara terjadwal
Sebagai cara untuk melancarkan produksi ASI, Moms bisa memerah atau memompa ASI lebih sering agar payudara dapat terus memproduksi ASI.
Moms bisa memerah asi secara rutin, misalnya setiap 2 jam sekali selama 15 menit.
Bila perlu, Moms bisa membuat jadwal agar kegiatan memerah ASI bisa dilakukan secara teratur.
Jika jadwal memerah asi terlewat, coba untuk tetap memerah ASI meski hanya beberapa menit daripada tidak sama sekali.
2. Berikan ASI secara langsung sambil memerah ASI
Saat Moms sedang menyusui di sebelah kanan, cobalah memerah payudara sebelah kiri ataupun sebaliknya.
Memerah sambil menyusui dapat membuat produksi ASI pada payudara yang sedang diperah bisa keluar lebih deras.
3.Perah ASI setelah bayi menyusu
Terkadang, , setelah bayi selesai disusui payudara masih terasa penuh. Agar pengosongan payudara lebih optimal, Moms bisa melanjutkan untuk memerah ASI setelah menyusui.
Payudara yang kosong akan memberikan sinyal ke tubuh supaya memproduksi lebih banyak ASI.
4. Hindari stress
Stres dan kelelahan bisa membuat produksi ASI berkurang bahkan membuat proses menyusui terganggu. Oleh karena itu, Moms perlu mengelola stres agar produksi ASI tetap lancar.
Jika Moms sedang kelelahan, cobalah untuk meminta bantuan pada suami, keluarga, atau kerabat untuk menjaga Si Kecil atau melakukan pekerjaan rumah tangga selagi Moms beristirahat.
5. Konsumsi makanan pelancar ASI
Makanan pelancar ASI alami yang bisa Moms coba yaitu daun katuk, kurma ajwa, dan madu murni yang kini sudah tersedia praktis dan efektif meningkatkan produksi ASI yaitu Rukaiah Madu Lacta.
Mengandung Trilogi Formula (daun katuk, gold rich ajwa, & madu murni) tanpa efek samping dan 100% alami.
Diproses mesin modern sehingga gizi dan nutrisinya terjaga, melewati proses pasteurisasi, dan yang paling penting sudah halal dan tersertifikasi BPOM.
Cara Menyimpan ASI yang Benar
Menyimpan ASI harus dilakukan secara benar supaya ASI yang sudah dipompa aman untuk dikonsumsi bayi dan kualitasnya terjaga.
Berikut ini adalah cara menyimpan ASI dengan benar:
1. Simpanlah ASI di Wadah yang Food Grade
Sebelum memerah ASI, cuci tangan dengan sabun dan air. Lalu simpan susu yang diperah dalam wadah kaca food grade yang bersih dan tertutup rapat.
Moms juga bisa menggunakan wadah plastik yang keras, tapi pastikan tidak terbuat dari bahan kimia bisphenol A (BPA free) dan food grade.
Kantong plastik yang dirancang khusus untuk menyimpan ASI juga bisa digunakan, asalkan pastikan kualitasnya food grade.
Wadah penyimpanan ASI yang sudah diperah sebaiknya memiliki volume untuk sekali menyusui, misalnya 60 hingga 120 mililiter.
Hindari menyimpan ASI kedalam wadah botol sekali pakai ataupun kantong plastik yang dirancang untuk keperluan rumah tangga lainnya.
2. Segera Masukan ASI Perah ke Freezer
Setelah memerah ASI, segera masukkan ASI ke freezer dalam waktu kurang dari satu jam setelah diperah dari payudara.
Jangan sampai isi botol atau kemasan plastik penuh, karena ASI cenderung untuk mengembang dalam keadaan beku.
Namun jika Moms tidak mempunyai akses ke lemari es atau freezer, simpan ASI sementara di dalam cooler bag atau pendingin berinsulasi dengan kompres es (cooler box).
3. Beri Label pada Wadah ASI Perah
Berikan label yang telah ditulisi tanggal dan penyimpanan pada setiap wadah, agar Moms mudah untuk mengingat waktu penyimpanan.
Dahulukan memberikan ASI yang lebih awal disimpan kepada bayi. Jika Moms menitipkan anak di fasilitas penitipan bayi, tambahkan nama bayi pada label agar tidak tertukar dengan bayi lainnya.
4. Perhatikan Kebersihan Tempat Penyimpanan
Sangatlah penting untuk membersihkan tempat ASI untuk mencegah masuknya kuman dan bakteri ke tubuh bayi.
Wadah yang kotor bisa membuat bakteri berbahaya berkembang cepat di dalam susu sehingga bisa membahayakan bayi.
Perlu diingat bahwa bayi berusia di bawah satu tahun masih belum memiliki sistem kekebalan tubuh yang optimal sehingga mereka akan lebih mudah sakit.
Maka dari itu, mensterilisasi tempat penyimpanan ASI bisa mencegah bayi terkena penyakit.
Berikut hal yang perlu Moms lakukan dalam menjaga kebersihan tempat penyimpanan ASI:
- Cuci tempat penyimpanan ASI dengan air hangat dan sabun khusus yang aman untuk bayi.
- Rebus tempat ASI yang telah dicuci dalam air mendidih selama 5-10 menit untuk agar benar-benar steril. Kini sudah ada alat sterilisasi elektrik yang lebih praktis.
- Perhatikan daya tahan kemasan terhadap panas. Hindari merebus tempat ASI berbahan plastik, karena plastik yang berlabel BPA-free saja yang aman bila terkena panas.
- Hati-hati juga saat melakukan sterilisasi pada botol kaca, karena akan mudah pecah.
Durasi Penyimpanan ASI
Durasi penyimpanan ASI perah yang aman tergantung pada metode penyimpanannya. Perhatikanlah hal-hal berikut ini:
- Suhu Kamar. ASI yang baru diperah dapat disimpan pada suhu kamar hingga enam jam.
Namun, sebaiknya gunakan atau simpan ASI dengan benar dalam waktu empat jam, terutama jika ruangannya hangat. - Cooler Box. ASI yang baru diperah bisa disimpan dalam cooler box dengan kompres es hingga satu hari.
- Lemari Es. ASI yang baru diperah bisa disimpan di bagian belakang lemari es hingga empat hari dalam kondisi bersih.
Namun, agar lebih optimal gunakan atau bekukan ASI dalam waktu tiga hari. - Freezer. ASI yang baru diperah dapat disimpan di bagian belakang freezer hingga 12 bulan. Namun, agar lebih optimal, gunakan susu beku dalam waktu enam bulan.
Penelitian menunjukkan bahwa semakin lama Moms menyimpan ASI (baik di lemari es atau freezer) semakin besar kemungkinan hilangnya vitamin C dalam susu.
Selain itu, ASI yang diberikan saat bayi baru lahir tidak akan sepenuhnya memenuhi kebutuhan bayi yang sama ketika ia beberapa bulan lebih tua.
Nah, jika Moms khawatir tidak dapat memenuhi kebutuhan ASI si kecil, Moms bisa konsumsi Rukaiah Madu Lacta.
Madu Lacta sangat direkomendasikan untuk Moms dalam mempersiapkan program menyusui agar produksi ASI Lancar setelah melahirkan.
Madu Lacta diformulasikan dengan Trilogi Formula yaitu kombinasi Daun Katuk, Gold Rich Ajwa dan Madu Murni yang terbukti efektif melancarkan produksi ASI pasca melahirkan.
Yuk Moms bantu tingkatkan suplai ASI dengan Rukaiah Madu Lacta. Untuk link pembeliannya Moms bisa klik di sini.
Makan Bergizi Gratis di Kabupaten Bandung Diusulkan Juga untuk Warga Rawan Bencana |
![]() |
---|
Makan Bergizi Gratis untuk Ibu Hamil dan Menyusui Masih 1 Minggu Sekali, Skema Sedang Disempurnakan |
![]() |
---|
Makan Siang Gratis di Kota Cirebon Dimulai Besok, Sasar Pelajar, Ibu Hamil, Balita, dan Ibu Menyusui |
![]() |
---|
Viral, Video Bapak-bapak Ikut Kelas Menyusui, Ogah Kalah dari Emak-emak, Aksinya Tuai Pujian |
![]() |
---|
AWAS Menyusui dengan Cara Tak Benar Bisa Pengaruhi Berat Badan Bayi, Ini Cara Menyusui yang Benar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.