Cara Memerah Asi dengan Tangan yang Baik dan Benar, yuk catat!

Memerah ASI dengan tangan adalah teknik yang sangat sederhana dan alami untuk mendapatkan ASI perah Moms

Istimewa
Cara Memerah Asi dengan Tangan yang Baik dan Benar, yuk catat! 

TRIBUNJABAR.ID,- Memerah ASI dengan tangan adalah teknik yang sangat sederhana dan alami untuk mendapatkan ASI perah Moms. 

Walaupun dibutuhkan teknik khusus agar ASI Moms dapat keluar dengan lancar saat akan memompa ASI dengan menggunakan tangan.

Saat ini, banyak jenis pompa ASI dengan berbagai macam model yang telah disesuaikan dengan kebutuhan Moms.

Walaupun Moms tidak punya pompa ASI di rumah, Moms tetap bisa kok memompa ASI dengan menggunakan tangan.

Berikut ini adalah cara untuk memerah ASI dengan menggunakan tangan yang bisa Moms lakukan di rumah.

Mengenal metode marmet
Metode marmet merupakan teknik yang yang bisa Moms gunakan untuk memerah atau pumping ASI menggunakan tangan. 

Metode ini dikenalkan oleh Chele Marmet, yaitu pendiri dari Institut Laktasi, di Amerika.

Cara  ini merupakan kombinasi teknik memerah ASI dan memijat payudara sehingga refleks ASI menjadi lebih optimal. 

Menurut Dr. Jane Morton dari Universitas Stanford, metode ini membuat ASI lebih banyak mengandung lemak baik yang bermanfaat bagi tumbuh kembang bayi.

Memompa ASI dapat memudahkan Moms saat mengalami kesulitan dalam memproduksi ASI setiap kali pumping.

Dengan menggabungkan teknik marmet dengan pumping menggunakan alat dianggap lebih efektif meningkatkan volume ASI hingga 48 persen. 

Sehingga Moms bisa mengombinasikan kedua teknik tersebut.

Manfaat memerah ASI dengan tangan
Memerah ASI dengan menggunakan pompa asi memang praktis ya Moms, dengan begitu Moms tidak perlu repot bekerja ekstra untuk dapat ASI dengan maksimal.

Apalagi menggunakan pompa ASI elektrik dengan double pump, yang membuat waktu memerah ASI menjadi lebih efisien. 

Yang tentunya akan memudahkan Moms karena bisa melakukan berbagai aktivitas selagi memompa ASI.

Walaupun tidak praktis, cara memerah asi dengan menggunakan tangan tetap penting untuk dilakukan sesekali ya Moms, karena banyak manfaat dari memerah asi dengan menggunakan tangan.

- Membantu mengeluarkan kolostrum
Angie Natero, mengatakan bahwa mengeluarkan kolostrum dengan menggunakan teknik memerah dengan menggunakan tangan lebih efektif daripada menggunakan pompa ASI.

Hal Ini karena konsistensi kolostrum yang lebih tebal dan dalam jumlah yang lebih sedikit.

Setiap tetes kolostrum sangatlah bermanfaat bagi kesehatan bayi dari beberapa sendok teh yang diterima selama satu atau dua hari pertama menyusui.

- Mencegah bayi kelebihan pasokan ASI
Bukan hanya itu saja ya Moms, ternyata manfaat memerah ASI dengan menggunakan tangan juga mempunyai manfaat lain. Seperti mencegah bayi tersedak karena kelebihan ASI.

Jika Moms mengalami kelebihan pasokan ASI dan sehingga bisa menyebabkan bayi tersedak, Bunda bisa melakukan cara memerah ASI dengan menggunakan tangan terlebih dahulu.

Memerah asi bisa dilakukan selama satu hingga dua menit sebelum Moms mulai menyusui bayi. Cara ini bisa meminimalisir bayi tersedak saat Moms menyusuinya.

Kelebihan memerah ASI dengan tangan
Cara memerah ASI dengan tangan mepunyai kelebihan dan juga kekurangan.

Sebelum Moms memutuskan untuk memerah ASI dengan menggunakan tangan, sebaiknya Moms kenali lebih dahulu kedua hal ini.

Berikut ini adalah kelebihan dari memerah ASI dengan tangan:

  • ASI yang keluar bisa lebih banyak.
  • Alami dan tidak berisik.
  • Tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membeli alat pompa ASI.
  • Tidak perlu repot membawa peralatan atau pompa ASI dan mengganti baterai atau mencari colokan listrik.
  • Memungkinkan Moms untuk mendorong ASI dari bagian lain payudara, bila salah satu saluran ASI di payudara tersumbat.
  • Mudah untuk mendeteksi bila ada perubahan atau kelainan pada payudara yang perlu segera diperiksa dan ditangani, misalnya saluran ASI tersumbat atau mastitis.

Agar suplai ASI lancar dan Moms bisa memerah dengan tangan jangan lupa untuk rutin mengonsumsi suplemen Rukaiah Madu Lacta.

Kekurangan memerah ASI dengan tangan
Selain itu, cara memerah ASI dengan menggunakan  tangan juga memiliki kekurangan. 

Salah satunya yaitu sulit untuk  dilakukan, terutama jika Moms baru pertama kali menyusui atau belum terbiasa memerah ASI dengan menggunakan  tangan. 

Oleh karena itu, Moms harus lebih sering mempraktikkan cara ini supaya dapat melakukannya dengan benar.

Bukan hanya itu, memerah ASI dengan menggunakan tangan juga membutuhkan waktu yang lebih lama jika dibandingkan menggunakan pompa ASI.

Dengan demikian, Moms harus meluangkan waktu lebih banyak untuk memerah ASI secara keseluruhan.

Langkah-langkah Mudah Memerah ASI dengan Tangan
1.Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
Cuci terlebih dahulu tangan Moms dengan menggunakan sabun dan air bersih yang mengalir. Cara ini sangat penting, karena tangan yang kotor dapat mengontaminasi ASI.

2.Pilih posisi tubuh yang nyaman
Setelah membersihkan payudara, Moms bisa memilih posisi yang rileks dan nyaman  untuk memerah asi dengan menggunakan tangan.

3.Latihan pernafasan agar rileks
Melatih pernafasan bisa membantu Moms agar lebih rileks dan bisa mengalirkan asi dengan lancar.

4.Pijat lembut payudara
Topang payudara Moms dengan sebelah tangan lalu urut dari bagian atas payudara menuju puting. Urut secara menyeluruh, hingga bagian bawahnya. Lakukan dengan lembut.

5.Siapkan cangkir
Siapkan wadah cangkir yang sudah disterilkan untuk menampung ASI yang sudah diperah.

6.Posisikan tubuh membungkuk ke depan
Posisi yang agak membungkuk ke depan bisa memudahkan Moms untuk mempermudah mengalirkan ASI.

7.Tekan payudara perlahan, kompres, dan lepaskan
Moms bisa mengurut payudara secara perlahan, mengompres dengan air hangat dapat memperlancar aliran darah di sekitar payudara.

Gerakan yang Perlu Dihindari Saat Memerah ASI dengan menggunakan tangan
Hal-hal yang perlu dihindari saat Moms melakukan teknik marmet:

1.Jangan meremas payudara karena bisa menyebabkan memar.
2.Menarik keluar puting dan payudara karena bisa menyebabkan kerusakan pada jaringan.
3.Meletakkan tangan dan menggeser payudara bisa menyebabkan sensasi terbakar pada kulit yang sensitif.

Waktu terbaik untuk memerah ASI
Moms disarankan untuk bisa menyusui sebanyak mungkin. Sebab adalah cara terbaik untuk memberi makan bayi. Nah, waktu yang disarankan untuk memerah ASI, yaitu:

Saat Pagi hari, karena Moms akan memiliki pasokan ASI paling banyak saat pagi hari.

Memerah asi di antara waktu 30-60 menit setelah menyusui atau satu jam sebelum menyusui. Dengan begini, pasokan ASI bayi akan kembali tersedia untuk waktu menyusui selanjutnya.

Jika Moms hanya memerah ASI dan tidak menyusui secara langsung, waktu yang tepat untuk memompa yaitu:

Rencanakan untuk memompa 8-10 kali dalam 24 jam. Produksi susu penuh biasanya 25-35 ons. (750-1.035 mL) per 24 jam.

Setelah Moms mencapai produksi susu secara penuh, Moms bisa pertahankan jadwal ini.

Agar produksi ASI lancar & bisa diperah, ahli merekomendasikan konsumsi suplemen alami. Mom bisa coba Rukaiah Madu Lacta yang juga bisa dikonsumsi ibu hamil untuk persiapan ASI.

Tips meningkatkan jumlah ASI perah  
1. Perah ASI secara terjadwal
Sebagai cara untuk melancarkan produksi ASI, Moms bisa memerah atau memompa ASI lebih sering agar payudara dapat terus memproduksi ASI. 

Moms bisa memerah asi secara rutin, misalnya setiap 2 jam sekali selama 15 menit.

Bila perlu, Moms bisa membuat jadwal agar kegiatan memerah ASI bisa dilakukan secara teratur. 

Jika jadwal memerah asi terlewat, coba untuk tetap memerah ASI meski hanya beberapa menit daripada tidak sama sekali.

2. Berikan ASI secara langsung sambil memerah ASI
Saat Moms sedang menyusui di sebelah kanan, cobalah memerah payudara sebelah kiri ataupun sebaliknya. 

Memerah sambil menyusui dapat membuat produksi ASI pada payudara yang sedang diperah bisa keluar lebih deras.

3.Perah ASI setelah bayi menyusu
Terkadang, , setelah bayi selesai disusui payudara masih terasa penuh. Agar pengosongan payudara lebih optimal, Moms bisa melanjutkan untuk memerah ASI setelah menyusui

Payudara yang kosong akan memberikan sinyal ke tubuh supaya memproduksi lebih banyak ASI.

4. Hindari stress
Stres dan kelelahan bisa membuat produksi ASI berkurang bahkan membuat proses menyusui terganggu. Oleh karena itu, Moms perlu mengelola stres agar produksi ASI tetap lancar.

Jika Moms sedang kelelahan, cobalah untuk meminta bantuan pada suami, keluarga, atau kerabat untuk menjaga Si Kecil atau melakukan pekerjaan rumah tangga selagi Moms beristirahat.

5. Konsumsi makanan pelancar ASI 
Makanan pelancar ASI alami yang bisa Moms coba yaitu daun katuk, kurma ajwa, dan madu murni yang kini sudah tersedia praktis dan efektif meningkatkan produksi ASI yaitu Rukaiah Madu Lacta.

Mengandung Trilogi Formula (daun katuk, gold rich ajwa, & madu murni) tanpa efek samping dan 100% alami.

Diproses mesin modern sehingga gizi dan nutrisinya terjaga, melewati proses pasteurisasi, dan yang paling penting sudah halal dan tersertifikasi BPOM.

Cara Menyimpan ASI yang Benar
Menyimpan ASI harus dilakukan secara benar supaya ASI yang sudah dipompa aman untuk dikonsumsi bayi dan kualitasnya terjaga.

Berikut ini adalah cara menyimpan ASI dengan benar:

1. Simpanlah ASI di Wadah yang Food Grade
Sebelum memerah ASI, cuci tangan dengan sabun dan air. Lalu simpan susu yang diperah dalam wadah kaca food grade yang bersih dan tertutup rapat. 

Moms juga bisa menggunakan wadah plastik yang keras, tapi pastikan tidak terbuat dari bahan kimia bisphenol A (BPA free) dan food grade. 

Kantong plastik yang dirancang khusus untuk menyimpan ASI juga bisa digunakan, asalkan pastikan kualitasnya food grade. 

Wadah penyimpanan ASI yang sudah diperah sebaiknya memiliki volume untuk sekali menyusui, misalnya 60 hingga 120 mililiter. 

Hindari menyimpan ASI kedalam wadah botol sekali pakai ataupun kantong plastik yang dirancang untuk keperluan rumah tangga lainnya.

2. Segera Masukan ASI Perah ke Freezer
Setelah memerah ASI, segera masukkan ASI ke freezer dalam waktu kurang dari satu jam setelah diperah dari payudara.

Jangan sampai isi botol atau kemasan plastik penuh, karena ASI cenderung untuk mengembang dalam keadaan beku. 

Namun jika Moms tidak mempunyai akses ke lemari es atau freezer, simpan ASI sementara di dalam cooler bag atau pendingin berinsulasi dengan kompres es (cooler box). 

3. Beri Label pada Wadah ASI Perah
Berikan label yang telah ditulisi tanggal dan penyimpanan pada setiap wadah, agar Moms mudah untuk mengingat waktu penyimpanan. 

Dahulukan memberikan ASI yang lebih awal disimpan kepada bayi. Jika Moms menitipkan anak di fasilitas penitipan bayi, tambahkan nama bayi pada label agar tidak tertukar dengan bayi lainnya.

4. Perhatikan Kebersihan Tempat Penyimpanan
Sangatlah penting untuk membersihkan tempat ASI untuk mencegah masuknya kuman dan bakteri ke tubuh bayi. 

Wadah yang kotor bisa membuat bakteri berbahaya berkembang cepat di dalam susu sehingga bisa membahayakan bayi. 

Perlu diingat bahwa bayi berusia di bawah satu tahun masih belum memiliki sistem kekebalan tubuh yang optimal sehingga mereka akan lebih mudah sakit. 

Maka dari itu, mensterilisasi tempat penyimpanan ASI bisa mencegah bayi terkena penyakit. 

Berikut hal yang perlu Moms lakukan dalam menjaga kebersihan tempat penyimpanan ASI:

  • Cuci tempat penyimpanan ASI dengan air hangat dan sabun khusus yang aman untuk bayi.
  • Rebus tempat ASI yang telah dicuci dalam air mendidih selama 5-10 menit untuk agar benar-benar steril. Kini sudah ada alat sterilisasi elektrik yang lebih praktis.
  • Perhatikan daya tahan kemasan terhadap panas. Hindari merebus tempat ASI berbahan plastik, karena plastik yang berlabel BPA-free saja yang aman bila terkena panas.
  • Hati-hati juga saat melakukan sterilisasi pada botol kaca, karena akan mudah pecah.

Durasi Penyimpanan ASI

Durasi penyimpanan ASI perah yang aman tergantung pada metode penyimpanannya. Perhatikanlah hal-hal berikut ini:

  • Suhu Kamar. ASI yang baru diperah dapat disimpan pada suhu kamar hingga enam jam. 
    Namun, sebaiknya gunakan atau simpan ASI dengan benar dalam waktu empat jam, terutama jika ruangannya hangat.
  • Cooler Box. ASI yang baru diperah bisa disimpan dalam cooler box dengan kompres es hingga satu hari.
  • Lemari Es. ASI yang baru diperah bisa disimpan di bagian belakang lemari es hingga empat hari dalam kondisi bersih.
    Namun, agar lebih optimal gunakan atau bekukan ASI dalam waktu tiga hari. 
  • Freezer. ASI yang baru diperah dapat disimpan di bagian belakang freezer hingga 12 bulan. Namun, agar lebih optimal, gunakan susu beku dalam waktu enam bulan.
    Penelitian menunjukkan bahwa semakin lama Moms menyimpan ASI (baik di lemari es atau freezer) semakin besar kemungkinan hilangnya vitamin C dalam susu. 

Selain itu, ASI yang diberikan saat bayi baru lahir tidak akan sepenuhnya memenuhi kebutuhan bayi yang sama ketika ia beberapa bulan lebih tua. 

Nah, jika Moms khawatir tidak dapat memenuhi kebutuhan ASI si kecil, Moms bisa konsumsi Rukaiah Madu Lacta.

Madu Lacta sangat direkomendasikan untuk Moms dalam mempersiapkan program menyusui agar produksi ASI Lancar setelah melahirkan. 

Madu Lacta diformulasikan dengan Trilogi Formula yaitu kombinasi Daun Katuk, Gold Rich Ajwa dan Madu Murni yang terbukti efektif melancarkan produksi ASI pasca melahirkan. 

Yuk Moms bantu tingkatkan suplai ASI dengan Rukaiah Madu Lacta. Untuk link pembeliannya Moms bisa klik di sini.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved