Kisruh Tabungan Siswa di Pangandaran
Kondisi Orang Tua Murid yang Tabungannya Mandek, Seorang Janda Tinggal di Rumah Semipermanen
Beginilah rumah seorang janda berusia 57 tahun di Pangandaran yang harus menjadi tulang punggung kedua anaknya.
Penulis: Padna | Editor: Januar Pribadi Hamel
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna
TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Beginilah rumah seorang janda berusia 57 tahun di Pangandaran yang harus menjadi tulang punggung kedua anaknya.
Pantauan Tribunjabar.id, kondisi rumahnya cukup memperhatikan, karena merupakan rumah semipermanen yang sebagian kayu bangunannya sudah dalam keadaan lapuk.
Rumah yang dihuni 3 orang ini, berdinding anyaman bambu dan sebagian susunan batu bata yang belum selesai dibangun.
Baca juga: Uang Tabungan Mandek, Seorang Janda di Pangandaran Bingung Beli Pakaian Seragam Sekolah Anaknya
Karena seorang janda ini juga harus menjadi tulang punggung keluarga dengan mencari uang untuk membiayai anaknya, banyak barang seperti pakaian dan perabotan lainnya yang berserakan di lantai.
Diketahui, seorang janda ini bernama Armilah warga Dusun Binangun RT 09/03 Desa Kondangjajar, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran.
Dan memiliki dua anak yakni anak paling kecil bernama Ibrahim Alkalipi yang baru keluar sekolah di SD Negeri 2 Kondangjajar.
Kemudian anak pertama yang sudah dewasa, kadang bekerja menjadi dokumentasi di tempat hajatan.
Armilah ini merupakan satu orang tua murid yang uang ditabungkan anaknya belum dikembalikan pihak SD.
Pekerjaan setiap harinya, Armilah hanya sebagai buruh serabutan yang kadang disuruh tetangganya untuk bekerja di sawah.
Upahnya pun tidak terlalu besar, per hari Armilah hanya diberi upah sebesar Rp 40 ribu.
Untuk membiayai anaknya yang masih sekolah, Armilah menyisihkan sebagian uangnya dari sisa mencukupi kebutuhan dapurnya.
Namun, saat ini Armilah kebingungan untuk membeli kebutuhan sekolah anaknya yang akan meneruskan ke sekolah MTS, uang yang ditabungkan anaknya saat bersekolah di SD Negeri 2 Kondangjajar belum bisa cair.
Untuk biaya keperluan pelulusan dan wisuda anaknya pun, Armilah harus membobol tabungan celengan anaknya.
"Jadi, selain nabung di sekolah, Ibrahim juga nabung di celengan. Celengannya dibongkar dapat Rp 400 ribu, alhamdulilah bisa beli baju wisuda dan sepatu," ujar Armilah kepada Tribunjabar.id di rumahnya, Jumat (30/6/2023) pagi. (*)
Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.
Kisruh Tabungan Murid SD di Pangandaran Belum Selesai, Aset Koperasi Habis Dijual, Orangtua Nelangsa |
![]() |
---|
Kisruh Tabungan Murid SD di Pangandaran Tak Dikembalikan Sekolah Belum Usai, Biang Keroknya Koperasi |
![]() |
---|
UPDATE Uang Tabungan Siswa Diembat Guru di Pangandaran, Ternyata Kasusnya Belum Tuntas |
![]() |
---|
Cerita Penagih Utang Tabungan Murid di Pangandaran, Miris Lihat Pensiunan Guru yang Jualan Sapu Lidi |
![]() |
---|
Meski Ditangani Tim Khusus Uang Tabungan Murid di Pangandaran Mandek, Orang Tua Laporkan Sekolah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.