Dinas Kesehatan Siagakan Fasilitas Rabies Center di Kabupaten/Kota di Jawa Barat
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat akan memfasilitasi rabies center di Kabupaten/kota di Jawa Barat
Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Siti Fatimah
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Barat (Jabar), mencatat angka gigitan hewan rabies relatif fluktuatif dari 2018 sampai 2022.
Ketua Tim Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Dinkes Jabar, Yudi Koharudin mengatakan, pada 2018 tercatat ada 1.280 kasus gigitan hewan rabies, angkanya meningkat pada 2019 jadi 1.607 kasus, kemudian pada 2020 turun jadi 1.295 kasus.
"Tahun 2021 ada 974 gigitan, di tahun 2022 ada 1.439 gigitan. Itu relatif tidak ada peningkatan signifikan, rata-rata 1.000 sampai 1.500-an," ujar Yudi Koharudin, saat dihubungi, Selasa (20/6/2023).
Baca juga: Viral Bocah Meninggal Dunia Usai Digigit Anjing Rabies, Kejang Saat Diberi Minum Hingga Takut Angin
Menurutnya, Pemprov Jabar telah menyiapkan fasilitas Rabies Center disetiap kabupaten/kota.
Ia mengatakan, 20 persen dari total puskesmas yang ada di kabupaten/kota telah dijadikan pusat penanganan rabies atau 'Rabies Center'.
"Total puskesmas di kabupaten kota, 20 persennya jadi rabies center, ini memudahkan masyarakat," katanya.
Selain itu, pihaknya juga telah menyiapkan stok vaksin maupun serum anti rabies.
Hingga Juni 2023, tercatat ada 4.530 vial vaksin anti rabies dan 74 vial serum anti rabies yang dimiliki Dinkes Jabar.
Baca juga: Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies Muncul di NTT, Dinkes Kota Bandung Sebut Ciri yang Terserang GHPR
"Stok masih aman, kita mendapatkan sampai 19 Juni 2023 itu 4530 vial vaksin dan serum anti rabies ada 74 vial. Penggunaannya itu satu vial bisa beberapa suntikan. Dan itu sudah kita alokasikan ke 27 kabupaten kota," ucapnya.
Sebelumnya, viral sebuah video di media sosial TikTok merekam anak perempuan asal Bali, yang sedang mendapat perawatan medis sesuai digigit anjing rabies.
Dalam video berdurasi satu menit itu, terlihat sikap bocah yang digigit anjing rabies sempat tidak terkendali.
Ia terlihat kejang dan mengamuk saat akan diberi minum oleh petugas kesehatan.
| Rengkak Jaipong Abinaya, Saat Seni Tari dan Dunia Digital Bertemu dalam Irama Kolaborasi |
|
|---|
| Syarif Bastaman & Sejumlah Tokoh Bentuk Indonesia Locavore Society untuk Wujudkan Kedaulatan Pangan |
|
|---|
| bank bjb Perkuat Peran Inklusi Keuangan dan Pemberdayaan Perempuan Melalui Program PESAT |
|
|---|
| Baksos Kesehatan Buddha Tzu Chi, Ratusan Warga Jalani Pemeriksaan Kesehatan Hingga Operasi Tumor |
|
|---|
| KemenHAM RI dan Unpad Sepakat untuk Penguatan HAM di Kampus |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/petugas-badan-karantina-pertanian-barantan-menyuntikan-vaksin-rabies-ke-anjing.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.