SOSOK Angeline Nathania, Mahasiswi Ubaya yang Dibunuh Guru Les Musik Sendiri, Aktif dan Jago Musik

Sosok Angelina Nathania yang kini menempuh semester 6 di Ubaya itu dikenal cukup aktif di kampus. juga meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) baik.

|
istimewa
Sosok Angeline Nathania, Mahasiswi Ubaya yang Dihabisi Guru Les Musiknya. 

Dugaan Bambang tersebut berlandaskan pada kasus hilangnya Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) mobil Xpander miliknya. Padahal, barang itu disimpan di dalam kendaraan.

"Saya ingat sebelum kejadian ini, dua minggu sebelumnya STNK di dalam mobil itu hilang. Jadi waktu anak saya tanya, 'Pa, STNK di mana?' Padahal saya enggak ngambil," ucapnya.

Bambang menyimpulkan, Rochmad sudah merencanakan untuk mengambil mobil anaknya tersebut. Menurut dia, pembunuhan yang dilakukan tersangka berhubungan dengan itu.

"Berarti yang menguasai STNK sebelum mobil hilang itu sudah direncanakan. Dari situ sudah kelihatan, dia (pelaku) ke arah rencana untuk mengusai kendaraan itu dengan cara seperti ini," ujar dia.

Rochmat Bagus Apriatma (41), si pembunuh mahasiswi Ubaya. (surya/tony hermawan)
Tak ada hubungan asmara

Bambang Sumarjo kemudian menegaskan bahwa tak ada hubungan asmara di antara anaknya dan pelaku.

"Saya sekadar mengingatkan, kabar yang beredar selama ini, simpang siur mengenai hubungan mereka ini, dikira ke arah asmara," kata Bambang Sumarjo di Mapolrestabes Surabaya, Jumat (9/6/2023).

3. Dibunuh dalam mobil

Sementara kronologi Angeline Nathalia dibunuh Rochmat akhirnya terungkap.

Ternyata Angeline dibunuh Rochmat di dalam mobil Xpander miliknya, di sekitar kebun bibit Wonorejo, Surabaya, Kamis (4/5/2023).

Bermula pada Rabu (3/5/2023), mahasiswi semester VI Fakultas Hukum Ubaya ini meninggalkan rumah sekira pukul 06.30 dengan naik mobil Xpander milik kakaknya.

Angeline pamit ke mamanya hendak mengikuti ujian di kampus.

Di tengah perjalanan mampir ke sebuah cafe milik Rochmat di kawasan Rungkut.

Mereka kemudian pergi sarapan di sebuah rumah makan.

Sesudahnya, Rochmat mengantar Angeline ke kampus. Keduanya kemudian berpisah.

Saat itu mobil digunakan Rochmat.

Selesai ujian, korban dijemput pelaku.

Di mobil pelaku mengatakan ingin meminjam uang korban senilai puluhan juta. Dana tersebut rencana akan digunakan untuk membayar utang. 

Korban yang masih kuliah, tentu saja tidak mempunyai uang sebanyak itu.

Pelaku terbesit pikiran menggadaikan mobil milik kakak Angeline. Namun, Angeline menolak karena bukan pertama itu pelaku meminjam uang kepada korban.

Rochmat kemudian mengajak Angeline keliling Kota Surabaya hingga larut malam.

Kemudian, keduanya memutuskan istirahat di sebuah apartemen kawasan Surabaya Timur.

Angeline di tempat tersebut kembali dibujuk soal urusan gadai mobil.

Hari berikutnya Rochmat dan Angeline keluar meninggalkan apartemen.

Rochmat mengajak Angeline bertemu orang yang disebut-sebut menerima gadai mobil. Angeline marah memberontak ingin pulang.

"Pukul 14.30 mereka berhenti di sekitar jalan kawasan Kebun Bibit, Mulyorejo. Mereka bertengkar. Kejadian ini diketahui warga sekitar," ungkap Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Pasma Royce.

Saat itu Angeline sempat teriak-teriak ke luar mobil, namun akhirnya masuk lagi. 

Angeline saat itu gregetan dengan Rochmat.

Angeline mencela kelakuan Rochmat. Hal ini membuat Rochmat emosi.

Tangan Angeline diikat ke belakang, lalu dicekik dan dijerat hingga tewas. 

Angeline pun tewas di dalam mobil.

"Lalu tersangka pergi ke rumah mertua mengambil koper dan sempat membeli tali rapping. Korban dibungkus dengan plastik wrapping," terang Pasma.

Sekira pukul 20.30 Rochmat memutuskan membuang jenazah Angeline di luar kota Surabaya. Semula hendak dibuang di Batu. Namun, karena di sana tidak ada tempat sepi, akhirnya perjalanan dilanjutkan ke arah Cangar, Mojokerto.

Akhirnya pelaku memutuskan membuang jenazah di kawasan hutan Gajah Mungkur. 

4. Mobil dijual Rp 25 juta, hp dibuang

Seusai kejadian, Rochmat menggadaikan mobil milik kakak Angeline ke salah seorang teman di Pasuruan dengan nominal Rp25 juta.

Handphone Angeline dan miliknya dibuang.

Lalu, Rochmat sembunyi dengan cara tinggal di sebuah indekos di Kota Malang.

Setelah kasus terungkap, polisi menangkap pria yang menadah mobil Xpander yang digadaikan Rochmat.

Si penadah itu ditangkap pada Kamis (8/6/2023) di Pasuruan.

Di rumah penadah, Polisi menemukan mobil yang menjadi saksi bisu kematian Angeline.

Penadah dan barang bukti kemudian diboyong ke Polrestabes Surabaya. Hari itu juga si penadah menyandang status saksi.

Akan tetapi, hingga Jumat (9/6/2023) sore, belum terlihat tanda-tanda polisi bakal menaikkan status penadah sebagai tersangka.

Gelar perkara pun belum dilaksanakan. Padahal, polisi hanya mempunyai waktu 1x24 untuk menentukan status penahanan.

Hingga sekarang polisi sekarang masih merahasiakan identitas penadah. Hanya saja, sempat disebutkan sumber si penadah adalah teman Rochmat. (*)

Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com  

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved