Amel Bocah SD yang Urus Adik dan Kakeknya di Majalengka Terus Dapat Bantuan, Kini Didatangi Wagub Uu

Dalam percakapannya, Uu dengan seksama mendengarkan cerita Amel yang setiap harinya mengurus sang kakek, seperti mencuci baju, piring, bersihkan rumah

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Seli Andina Miranti
Tribun Cirebon/ Eki Yulianto
Wagub Jabar, Uu Ruzhanul Ulum mendatangi rumah Amel Amelia Putri (13), bocah SD yang viral lantaran mampu mengurus kakek dan adiknya di tengah keterbatasan di Desa Kalapadua, Kecamatan Lemahsugih, Kabupaten Majalengka, Kamis (8/6/2023). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA- Amel Amelia Putri (13), bocah SD yang viral lantaran mampu mengurus kakek dan adiknya di tengah keterbatasan kini terus mendapatkan perhatian bantuan.

Kali ini, Wakil Gubernur Jawa Barat (Wagub Jabar) Uu Ruzhanul Ulum pun mendatangi Amel di Kampung Cintapada, Desa Kalapadua, Kecamatan Lemahsugih, Kabupaten Majalengka, Kamis (8/6/2023).

Didampingi Kepala Desa Kalapadua, Nanang Nirwana, Uu pun langsung berdialog dengan Amel.

Amel pun menceritakan kisah kehidupannya yang mampu mengurus adik dan kakeknya yang tengah sakit stroke selama dua tahun terakhir.

Dalam percakapannya, Uu dengan seksama mendengarkan cerita Amel yang setiap harinya mengurus sang kakek, seperti mencuci baju, piring, bersihkan rumah dan lain-lain.

Setelah itu, Uu pun menyempatkan diri meninjau kondisi rumah Amel dan keluarganya.

Baca juga: 7 Fakta Kisah Pilu Amel Bocah SD di Majalengka, Rawat Kakek dan Adik Sendirian, Akan Didatangi Wagub

Di sana, Uu melihat-lihat kamar, dapur yang kondisinya sangat memperihatinkan.

"Takut jembrot (takut runtuh)," kata Uu seperti yang didengar Tribun, Kamis (8/6/2023).

Selain bertemu Amel, Uu juga bertemu dengan kakeknya Amel bernama Alyamin (70) dan adiknya yang bernama Aulia Ramadani (7).

Ada juga ayahanda Amel bernama Adeng (38), yang sejak beberapa hari terakhir pulang dari tempat perantauannya di Bekasi.

Selama kurang lebih 30 menit, politikus PPP itu berada di rumah Amel.

Kepada Tribun, kedatangannya ke rumah Amel merupakan respon pemerintah terhadap masyarakat yang membutuhkan.

"Salah satu bentuk perhatian pemerintahan terhadap masyarakat di Jawa Barat adalah merespon apa yang menjadi pemberitaan di media sosial."

"Sebab, tugas pemerintahan kan pembangunan, kemudian pemerintahan kemasyarakatan seperti itu."

"Seperti ini yang kita lakukan, Pak Gubernur adalah salah satu pimpinan yang peduli terhadap masyarakat, terutama informasi yang ada di medsos," ujarnya.

Kata Uu, pihaknya sudah berjanji akan merenovasi rumah Amel yang hanya terbuat dari bahan kayu itu.

Dihadapan Amel dan keluarga, Uu pun berkoordinasi dengan tim kanal aduan kemanusiaan bagi masyarakat Jawa Barat.

Baca juga: Setelah Viral, Amel yang Rawat Kakek dan Adik di Majalengka Dapat Banyak Bantuan Tapi Terkendala Ini

"Jadi, Kang Emil memerintahkan kepada saya untuk datang ke sini, memberikan bantuan dan sekaligus alhamdulillah karena rumahnya butut, saya sudah menelpon ke Jabar Quick Respon, ada respon dari JQR untuk datang ke sini."

"Mudah-mudahan bisa dibangun, sesuai dengan rumah yang layak huni."

"Kalau kita lihat kan, rumahnya sudah tidak layak huni."

"Nah dengan datangnya ke sini, saya di samping memberikan bantuan langsung berupa uang, besar tidak cuma Rp 5 juta tapi juga akan dibangun rumah dan biasanya jika dibangun oleh JQR sampai tamat"

"Jadi tidak uang yang diberikan, tapi rumah sampai layak huni seperti itu," ucap Uu.

Seperti diketahui, perjuangan Amel Amelia Putri (13), bocah SD di Desa Kalapadua, Kecamatan Lemahsugih, Kabupaten Majalengka patut diteladani dan bikin haru.

Pasalnya, jika diusia sebayanya menghabiskan waktu untuk bermain, Amel harus mengurus adik dan kakeknya seorang diri.

Hal itu juga dikarenakan, ayah Amel sibuk bekerja berdagang di Bekasi, Jawa Barat.

Di sisi lain, ibunya sudah empat tahun pisah dengan Amel, karena menetap di Pekanbaru.

Permasalahan keluarga orangtuanya menjadi faktor Ayah dan Ibunya memilih jalannya masing-masing dan kini Amel harus menerima kenyataan pahit itu.

Amel menceritakan perjuangan kesehariannya untuk mengurusi adik dan kakeknya yang tengah jatuh sakit.

Diketahui, kakeknya bernama Alyamin (70) mengalami penyakit stroke yang sudah dialaminya dua tahun terakhir.

Kata Amel, kegiatan yang setiap hari dilakukannya untuk mengurusi sang kakek, yakni sering menuntunnya jika hendak beraktivitas.

Termasuk, ketika kakeknya hendak menuju ke kamar mandi yang berada di depan rumahnya.

Selain itu, Amel juga sering melakukan pekerjaan rumah, seperti mencuci baju sang kakek, memasak seadanya untuk adiknya dan tak jarang juga memijit kakeknya jika diminta.

"Ya merawat kakek dengan cara membantu pekerjaan rumah, ya memasak untuk kakek juga, kalau kakek mau dipijitin ya Amel pijitin gitu."

"Ya gitu (nuntun ke kamar mandi), sama dibantu sama tetangga-tetangga juga," ujar Amel, Sabtu (3/6/2023).

Karena sering membantu pekerjaan rumah untuk mengurusi adik dan kakeknya, tak jarang waktu bermain Amel juga terkikis.

Kendati demikian, ia mengaku ikhlas dengan kondisi yang dihadapinya saat ini.

Baca juga: Kisahnya Bikin Haru, Amel Bocah SD yang Rawat Kakek & Adik di Majalengka Bakal Didatangi Wagub

"Suka ngeluangin waktu untuk mengurus kakek sama adik, kalau main mah curi-curi waktu saja kalau ada, tapi jarang main mah," ucapnya.

Sehari-harinya untuk makan, Amel mengandalkan ulur tangan dari tetangganya maupun orang dermawan.

Hal itu juga yang membuat dirinya kerap tak tak memiliki uang jajan ketika bersekolah.

"Untuk ngurus kakek dan adik itu pakai uang seadanya, makanya Amel sering gak bawa uang kalau ke sekolah, karena sudah habis untuk makan kasih kakek dan adik," jelas dia.

Disinggung soal keadaannya yang pernah pingsan di sekolah, Amel pun mengakui hal itu.

Hal itu disebabkan, karena dirinya juga jarang sarapan di rumah.

Ketika makan juga menggunakan lauk seadanya.

"Iya (pingsan), itu karena gak sarapan dulu di sekolahnya. Gak sarapan mah jarang, waktu itu karena buru-buru saja gitu," ucapnya.

Ditambah lagi, sang ayah bernama Adeng (38) juga jarang pulang karena kerja.

Ia pun tak menuntut jika ayahnya tak memberinya uang untuk keperluan di rumah.

"Iya, kalau gak ngasih ya ga nuntut, sedikasihnya saja," jelas dia.

Ketiganya pun kini hanya bertempat tinggal di sebuah rumah berukuran 4x6 meter dengan berbahan dasar kayu.

Rumahnya tersebut jauh dari kata layak, karena di bener sudut ruangannya sudah terlihat lapuk termakan usia.

Untuk menuju ke rumah Amel, harus melewati jalan setapak, karena rumahnya yang berada di pinggir sawah.

Di sana, ada rumah tetangganya yang menemani keberadaan tempat tinggal Amel bersama kakek dan adiknya.

Saat memasuki rumahnya, kesan reot sangat terasa.

Alas rumah Amel juga terbuat dari susunan papan kayu.

Sepanjang mata memandang juga hanya terlihat sekatan ruangan yang terbuat dari anyaman bambu dan pintunya hanya ditutupi kain.

Tidak ada foto keluarga seperti layaknya sebuah rumah.

Di sebelah Utara ruangan, terdapat sebuah tv jadul.

Sebelahnya lagi, terdapat tumpukan buku yang diketahui milik Amel saat belajar.

Beberapa kali juga terdengar suara retak ketika ada orang berjalan di dalam rumah tersebut.

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved