Guru Ngaji Rudapaksa Belasan Anak

Guru Ngaji Rudapaksa 17 Anak di Garut Ternyata Kasus Sudah Lama, Pemkab Fokus Tangani Korban

Bupati Garut, Rudy Gunawan, mengaku prihatin dengan kasus kekerasan seksual yang kembali terjadi di Kabupaten Garut, Jawa Barat.

|
Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Giri
Tribun Jabar/Shidqi Al Ghifari
Bupati Garut, Rudy Gunawan. Pemkab Garut fokus mengurusi korban rudapaksa guru ngaji. Masalah hukum jadi wilayah polisi. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari

TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Bupati Garut, Rudy Gunawan, mengaku prihatin dengan kasus kekerasan seksual yang terjadi di Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Ia menyebut kasus itu sudah lama diketahuinya, namun saat itu Pemkab Garut lebih fokus membantu advokasi terhadap para korban.

"Kita juga tidak tahu ya apa yang harus kita lakukan karena itu terjadi di masyarakat. Selaku bupati saya merasa prihatin  adanya kejadian ini, dan ini adalah rudapaksa dari laki-laki ke laki-laki yang lemah," ujar Rudy saat ditemui Tribunjabar.id di kantornya, Kamis (1/6/2023).

Ia menuturkan pihaknya telah bersikap serius saat pertama kali keluarga korban melaporkan kasus tersebut ke Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Garut.

Baca juga: Fakta Guru Ngaji di Garut Rupaksa 17 Murid, Hidup Sendiri, Anak dan Istri Meninggal Berdekatan

Langkah-langkah advokasi menurutnya sudah dilakukan, termasuk melakukan pendampingan psikologis terhadap para korban.

Dalam penanganan kasus ini, ia menyebut telah berkaca pada kasus Herry Wirawan, yaitu lebih memprioritaskan penyuluhan terhadap korban, termasuk menyembunyikan identitas mereka.

"Saya tidak mau menyalahkan siapapun, ini terjadi di masyarakat dan terjadi secara alamiah, sesuatu yang mungkin terjadi," ungkapnya.

Baca juga: Ustaz Abal-abal Lakukan Tindakan Bejat di Garut, MUI Ingatkan Orang Tua Hati-hati Titipkan Anak

Rudy menjelaskan saat ini pihaknya enggan berkomentar terkait hukuman terhadap pelaku.

Pemerintah juga menurutnya telah berupaya semaksimal mungkin untuk mencegah peristiwa ini terjadi, salah satunya dengan melibatkan para pemangku agama.

"Fokus saya saat ini adalah menyembuhkan korban, soal itu (hukuman bagi pelaku) saya kira polres lebih profesional," ujarnya. (*)

#TribunBreakingNews

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved