Polres Sumedang Lakukan Penyelidikan Kasus Dugaan Dibuangnya Riki oleh Yayasan Abadi Bina Mentari

Kepolisian Resor Sumedang hingga kini masih melakukan penyelidikan terhadap kasus dugaan pembuangan Riki Nugraha (35).

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Januar Pribadi Hamel
Tribun Jabar/ Kiki Andriana
Kondisi rumah yang dipakai Yayasan Bina Abadi Mentari untuk praktik pengobatan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Desa Sukaratu, Kecamatan Darmaraja, Kabupaten Sumedang, Kamis (13/4/2023) siang. 

Laporan Kontributor TribunJabar.id Kiki Andriana dari Sumedang

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Kepolisian Resor Sumedang hingga kini masih melakukan penyelidikan terhadap kasus dugaan pembuangan Riki Nugraha (35), pria berkebutuhan khusus oleh Yayasan Abadi Bina Mentari yang beralamat di Kecamatan Darmaraja.

Riki dibuang pada Selasa malam (28 Maret 2023) di sekitar Dano, Desa Ranca Mulya, Sumedang Utara.

Lima hari kemudian, pada Senin (3/4/2023), Riki meninggal dunia.
Yayasan yang mengurus Riki selama tiga bulan itu belakangan pindah dari Darmaraja ke Kecamatan Rancakalong.

Baca juga: Yayasan Bina Abadi Mentari Pindahkan ODGJ ke Rancakalong, Disorot Setelah Diduga Buang Riki Nugraha

"Kami masih tetap lidik (melakukan penyelidikan)," kata Kasatreskrim Polres Sumedang, Iptu Maulana Yusuf kepada TribunJabar.id, Selasa (18/4/2023) saat dihubungi.

Yang menjadi fokus polisi dalam penyelidikan saat ini adalah kesesuaian antara pernyataan saksi dan bukti.

Di samping mendapatkan informasi dari saksi, polisi juga masih mencari bukti yang terkait dengan dugaan itu.

Belasan orang yang berada di warung milik Rizni Amalia melihat sebuah mobil Grand-Max bertuliskan ODGJ atau kependekan dari Orang Dengan Gangguan Jiwa menurunkan Riki di lokasi dekat jembatan Dano.

Baca juga: Yayasan Tempat Riki Nugraha Dirawat sebelum Meninggal Pindah, Lapor ke Dinsos Sumedang Hanya via WA

Saat Riki diturunkan sekitar pukul 22.00, di warung tersebut memang sedang berkumpul orang-orang dari komunitas sepeda motor selepas buka bersama.

Di Desa Sukaratu, Kecamatan Darmaraja, warga-warga di sekitar rumah yang disewa yayasan tersebut untuk beroperasi, melihat ada aktivitas pengurus yayasan mencopot stiker "ODGJ" pada mobil yang difungsikan seperti ambulans tersebut. Mobilnya Grand-Max putih.

"Masih belum ada kesesuaian antara saksi dan bukti," kata Iptu Maulana. (*)

Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved